BALI, KOMPAS.com – Festival musik Soundrenaline 2019 baru saja berakhir, namun atmosfer kemeriahannya masih membekas pada ribuan penonton yang hadir, serta penampil yang mengisi jalannya acara.
Festival ini digelar di Garuda Wisnu Kencana, Bali, pada 7-8 September 2019.
Sebanyak lebih dari 55 penampil hadir memeriahkan acara ini, tak hanya dari band bermusik cadas seperti tradisi Soundrenaline, tapi juga band-band dengan musik santai.
Berikut adalah serba-serbi kemeriahan Soundrenaline 2019 yang dirangkum Kompas.com.
Kolaborasi
Banyak musisi yang melakukan kolaborasi dalam Soundrenaline 2019. Sebut saja, Maliq & D’Essentials mengajak Indra Lesmana, Rekti Yoewono dari THE S.I.G.I.T dan Tuan Tigabelas untuk tampil berkolaborasi.
Lalu ada kolaborasi Mocca x Ardhito Pramono, Seringai x Marching Band, hingga kolaborasi antara seniman ternama Bali, Agus Mediana dan I Putu Edi Kharisma.
Karya kedua seniman itu bertema “Penjaga Jaman” merupakan patung penari baris tunggal dengan perwujudan dari berbagai simbol seni Bali.
Patung berskala besar ini menjadi salah satu karya kolaborasi terbaik yang menyita perhatian pengunjung Soundrenaline 2019.
Baca juga: Kritik Navicula di Soundrenaline 2019, Korupsi hingga Sampah Plastik
Musisi Ngamen
Para penampil tak hanya menghibur dari panggung, para musisi juga akan mencoba memberikan hiburan berbeda dan lebih intim dengan berkolaborasi bersama untuk ngamen di area festival.
Beberapa musisi progresif akan secara tiba-tiba muncul dan mengamen di area festival dengan instrumen sederhana.
Mereka berkeliling dan mengejutkan para pengunjung dengan penampilan yang interaktif. Beberapa di antaranya adalah FSTVLST dan Navicula.
Kebersamaan di A Camp
Salah satu hal menarik dalam Soundrenaline 2019 adalah kehadiran A Camp, sebuah konsep berkemah yang ditawarkan penyelenggara.