"Karena kita melihat ada source vendor yang kalau pakai source genset akan jadi masalah segala macam. Kita sudah ada brainstorm panjang dengan PLN dan kita meminimalisir adanya problem," sambungnya.
Bawa Tumbler sendiri
Selain itu, Kiki melanjutkan, Synchronize Fest tahun ini juga menyorot kehadiran sampah plastik yang sedang menjadi isu hangat seputar lingkungan.
Masalah dampak sampah plastik yang sulit didaur ulang sudah dilihat oleh Synchronize Fest.
Akan tetapi, Kiki sadar semuanya tak bisa langsung berjalan mulus. Apalagi, konsep ramah lingkungan ini baru benar-benar pertama kali dideklarasikan dalam Synchronize Fest 2019.
"Campaign utama kita tidak menghentikan penggunaan plastik di Synchronize, tapi kita coba meminimalisir. Dengan kita mengedukasi internal dulu. misal ke pekerja acara dan penampil," ucap Kiki.
"Dan untuk penjual umum tetap ada yang jual air mineral botol plastik tapi kita informasikan juga untuk bawa tumbler karena kita sediakan water station," sambungnya.
Baca juga: 4 Fakta Menarik Seputar Synchronize Fest 2019
Gerakan ramah lingkungan
Hal senada juga dilontarkan oleh Presiden Direktur Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh selaku promotor. Menurutnya, keputusan ini merupakan langkah awal untuk membuat sesuatu yang berdampak positif pada lingkungan.
"Iya betul, jadi ini langkah awal kita untuk gencarkan festival musik yang juga ramah lingkungan," ucap Hendra di Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/8/2019).
Hendra mengatakan, besarnya antusias para anak muda yang hadir di Synchronize Fest bisa dimanfaatkan untuk mengampanyekan hal tersebut.
"Jadi anak muda kita, khususnya penonton yang hadir ke Synchronize juga punya hasrat besar untuk berkontribusi terhadap lingkungan," ucap Hendra.
Ke depan, Hendra berjanji akan lebih fokus membuat Synchronize Fest jadi salah satu festival musik yang ramah lingkungan.
"Kita mulai tahun ini, ke depan kita bakal konsisten dengan gerakan ramah lingkungan tersebut," imbuhnya.
Selain itu, Synchronize juga menyarankan para pengunjung datang mengenakan transporasi umum hingga bersepeda bersama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.