Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Synchronize Fest 2019, Festival Musik dengan Gerakan Ramah Lingkungan

Kompas.com - 03/10/2019, 16:00 WIB
Andika Aditia,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Festival musik multigenre Synchronize Fest kembali digelar pada 4-6 Oktober 2019 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kali ini, Synchronize Fest tampil begitu berbeda dari sebelumnya. Festival musik yang dikenal selalu menyajikan kejutan dengan berbagai line up lintas genre ini semakin dewasa di tahun ke-4 pergelaran.

Kedewasaan itu dapat dilihat dari tema yang diusung, yakni "Memanusiakan Alam Mengalamikan Manusia".

Tema itu dipilih lantaran Synchronize Fest 2019 mengusung konsep green movement alias ramah lingkungan.

Baca juga: Cerita di Balik Adanya Multigenre Musik di Synchronize Fest 2019

Menurut Kiki Aulia atau Ucup selaku Program Director Synchronize Fest, konsep ini diusung bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan oleh Synchronize Fest.

"Tujuan awal kita itu mau meminimalisir hasil sampah dari Synchronize itu. Makanya kita up recycle project, tidak ada menggunakan mineral bottle plastik," ucap Kiki kepada Kompas.com di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019).

Tanpa Genset

Selain itu, Kiki mengatakan bila untuk mengurangi penyebab global warming atau pemanasan global, Synchronize Fest akan konsisten menggunakan daya listrik bukan dari genset atau mesin diesel.

Apalagi, lanjut Kiki, ada instansi negara yang bisa merealisasikan hal tersebut.

Baca juga: Synchronize Fest 2019, Menyaksikan Didi Kempot dan Deretan Penampil Unik Lainnya

"Dan kalau genset itu karena kita melihat ada suatu instansi negara yang bisa men-support, sebuah festival musik yang bisa kita kolaborasikan dan gayung bersambut dari PLN," ucapnya.

PLN dengan antusias mau memfasilitasi jalannya acara Synchronize Fest.

"Mereka bisa fasilitasi, misal kayak power bank, ya sudah pucuk dicinta ulam tiba. Dalam arti, apa yang mau kita lakukan disambut baik oleh PLN," tambah Kiki.

Perihal kekhawatiran akan daya listrik yang tak mencukupi, Kiki sudah membicarakannya matang-matang dengan pihak PLN.

Sehingga, kendala yang mungkin saja terjadi sudah bisa dicari jalan keluarnya untuk dicegah.

"Ada itu (kekhawatiran), soalnya kalau pakai genset dari satu sumber kalau ada masalah tapi sebelum kita bekerja sama dengan PLN, kita sudah berdiskusi tentang risiko yang akan terjadi," ucapnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com