JAKARTA, KOMPAS.com - Penabuh drum Superman Is Dead (SID) Ary Astina alias Jerinx mengeluarkan klarifikasi di akun Instagram-nya, Sabtu (12/10/2019).
Sebelumnya, Jerinx dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh seseorang bernama Jalaludin pada 11 Oktober lalu.
Laporan itu terjadi setelah Jerinx mengomentari peristiwa penusukan yang menimpa Menko Polhukam Wiranto.
Dalam laporan tersebut Jerinx diduga menyebarkan informasi bermuatan SARA melalui media elektronik yang melanggar Pasal 28 Ayat 2 Jo Pasal 45 Ayat 2 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Akibat itu, ia mendapat banyak tudingan mendukung aksi terorisme.
Jerinx pun menuliskan kenangan pahitnya soal tragedi bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 lalu, sebagai dasar klarifikasinya.
Baca juga: [POPULER ENTERTAINMENT] Jerinx SID Dilaporkan ke Polisi | Pilu Widy Vierra Dipukul Mantan Kekasih
Berikut rangkuman kenangan Jerinx soal peristiwa bom Bali:
Jadi saksi hidup
Jerinx ternyata menjadi saksi hidup peristiwa nahas tersebut. Rumahnya berada di Gang Poppies 2 Kuta dan hanya berjarak 100 meter dari pusat ledakan bom terjadi.
"Selamat pagi mofo. Bom Bali 1 tahun 2002 anda di mana? Saya ada di rumah saya di Gang Poppies 2 Kuta, 100 meter dari lokasi bom, 3 teman saya meninggal, beberapa bagian rumah saya hancur," tulis Jerinx dalam unggahan tersebut seperti dikutip Kompas.com, Senin (14/10/2019).
Baca juga: Dilaporkan ke Polisi terkait Wiranto, Jerinx SID Unggah soal Penjara dan Kriminal
Menjadi relawan
Setelah peristiwa itu, Jerinx bersama sahabatnya menjadi relawan RS Sanglah.
Ia membantu mengurusi bagian logistik untuk para relawan dokter dan tenaga medis.
Bantuan tersebut datang dari segala penjuru, dari Indonesia hingga luar negeri yang membantu mengurus jenazah korban.
"Lalu, selama seminggu, bersama @gendovara saya jadi relawan di RS Sanglah, saat itu saya mengurus bagian logistik," tulis Jerinx.
Baca juga: Sederet Kicauan Kontroversial Jerinx SID, Singgung Via Vallen hingga Wiranto