Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim: Nunung Tiap Hari Cengengesan, Kok Bisa Depresi? Kok Enggak Percaya Ya

Kompas.com - 23/10/2019, 20:48 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Hakim anggota Djoko Indarto mengatakan ia tak percaya Nunung menderita depresi.

Hakim Djoko mengatakan itu setelah mendengar keterangan saksi ahli, psikiater Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur dokter Herny Taruli Tambunan yang merawat Nunung.

Dalam keterangannya, Herny menyebut Nunung menderita depresi. Menurut Herny, sebelum menjalani rehabilitasi narkoba, Nunung dirawat selama sekitar tiga tahun oleh seorang psikiater di Jakarta.

“Mbak Nunung setiap hari kerjanya cengengesan, kok bisa depresi? Kok enggak percaya, ya,” ujar hakim anggota Djoko dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).

Herny pun memberi penjelasan tentang keterangannya soal Nunung.

Baca juga: Psikiater: Nunung Derita Depresi dan Diabetes

“Kalau bahasa awamnya, depresi punya seribu wajah. Kita di sini, satu dari empat orang depresi, depresi bisa terselubung,” Herny menjelaskan.

“Kita lihat Mbak Nunung ceria, bukan berarti dia lepas dari kondisi cemas,” imbuh dokter Herny lagi.

Herny mengambil contoh banyaknya kasus komedian yang meninggal karena depresi.

Nunung yang selalu terlihat ceria, menurut Herny, adalah talenta Nunung yang mampu membuat orang tertawa.

Baca juga: Tak Bisa Bertemu, Tarzan Lemparkan Cium Jauh untuk Nunung

“Banyak komedian yang meninggal karena depresinya. (Suka tertawa) itu talenta mbak Nunung,” ungkap Herny lagi.

Sebelumnya, menurut Herny, saat dibawa ke RSKO Nunung disebut telah menderita diabetes dan depresi.

“Sebenarnya sebelum datang Mbak Nunung sedang dirawat kurang lebih tiga tahun oleh psikiater di Jakarta didiagnosa kemungkinan Mbak Nunung menderita depresi dan cemas yang disebut serangan panik,” ungkap Herny dalam persidangan.

Bahkan, hingga saat ini, Nunung masih mengonsumsi obat anti depresi tersebut.

Baca juga: Jalani Sidang Narkoba, Nunung Rindu Melawak

“Kami enggak dapat surat rujukan, tapi kami terima sejumlah pengobatan pada Mbak Nunung itu dari salah satu dokter di Jakrata,” kata Herny.

Dokter Herny menambahkan dalam pengakuannya, Nunung mengonsumsi narkoba demi menambah stamina.

“Pengakuan ke kami dia mengaku kondisi staminanya yang drop,” ucap Herny.

Namun kondisi depresi itu dikhawatirkan akan memicu keinginan Nunung untuk kembali mengonsumsi narkoba.

Baca juga: Nunung: Mudah-mudahan Saksinya Bisa Meringankan

“Kondisi itu (depresi) bisa memicu penggunaan obat bisa membuat pemulihan ini beresiko,” ungkap dokter Herny.

Untuk itu dokter pun melakukan penanganan khusus pada Nunung yakni dengan mengintegrasikan penyakitnya dan juga ketergantungannya pada narkoba.

“Risiko kambuh menurun tapi dikatakan normal tidak ada jamiann memori pemakaian zat ini yidak hilang tapi kuta menurunkan sugesti dari penggunaan zat ini,” ucap dokter Herny.

Dokter Herny merasa optimistis Nunung dan suaminya July Jan Sambiran akan bisa disembuhkan dari ketergantungan obat bila menjalani terapi.

Baca juga: Direhabilitasi, Nunung Curhat pada Jefri Nichol: Kenapa Ya Kita Bisa Begini?

“Mereka ini pasangan, untuk enggak ada pemulihan enggak mungkin setengah-setengah. Karena pasangan suami istri saling mempengaruh dengan mereka berdua jadi motivasi bisa pulih bareng-bareng,” ucap dokter Herny.

Nunung dan suaminya July Jan Sambiran ditangkap polisi atas dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu di rumah mereka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada 19 Juli 2019.

Mereka ditangkap setelah melakukan transaksi sabu dengan tersangka TB.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu klip sabu seberat 0,36 gram, dua klip kecil bekas bungkus sabu, dan tiga sedotan plastik untuk menggunakan sabu.

Nunung membeli sabu sejak Maret, April, Mei, Juni, Juli. Di bulan Juli, Nunung membeli sabu sebanyak dua kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau