Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberanian Tashoora, Band yang Melek Isu Sosial

Kompas.com - 05/11/2019, 19:06 WIB
Lavenna Senjaya,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tashoora, grup band asal Yogyakarta baru saja merilis album perdana mereka Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya di bawah naungan Juni Records.

Pada album ini, Tashoora muncul dengan tiga personelnya Gusti Arirang (vokal, gitar), Danang Joedodarmo (vokal, bass), dan Dita Permata (vokal, kibor, akordeon).

Tashoora bisa dibilang band yang berani karena lirik-lirik lagunya berisi kritik atas isu-isu sosial di masyarakat.

Band yang diambil dari nama jalan di Yogyakarta ini pun tak ambil pusing soal genre musik mereka.

Tak ada genre tetap

Dasarnya, tak ada konsep khusus yang dilakoni Tashoora. Namun yang pasti, mereka memperlakukan vokal sebagai instrumen.

Baca juga: Tashoora Rilis Album Pertama Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya

“Satu, kita memperlakukan vokal sebagai instrumen. Terus yang kedua, kita bermusik, bermusik aja sih. Enggak pernah disusun ‘oke kita mau bikin yang kayak gini, kayak gitu’,” kata Gusti.

Oleh karena itu, Tashoora juga tidak menentukan satu genre tetap seperti grup band pada umumnya.

“Belum sih, belum kepikiran (menentukan satu genre), tidak pernah,” ucap Danang, sang vokalis dan gitaris.

“Mungkin main dangdut di album selanjutnya?” timpalnya.

Baca juga: Album Baru Tashoora: Pengingat untuk Tetap Jadi Manusia

Tiga personil Tashoora (dari kiri) Dita Permatas, Danang Joedodarmo, dan Gusti Arirang saat press conference peluncuran album Tashoora, Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya pada Rabu (30/10/2019) di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.KOMPAS.com/SARAH SEKAR LARASATI Tiga personil Tashoora (dari kiri) Dita Permatas, Danang Joedodarmo, dan Gusti Arirang saat press conference peluncuran album Tashoora, Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya pada Rabu (30/10/2019) di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Geram melihat masalah sosial

Lirik lagu Tashoora memang dikenal dengan kritikan sarat makna dan mengangkat isu sosial. Tak tahan dengan rentetan peristiwa yang dirasa tak adil, membuat Tashoora speak up lewat lagu.

“Enek! Enek paling bener sih. Terus kayak, nih enggak ada yang mau ikutan ngomongin lagi nih (isu sosial)?” kata Danang.

Walau sudah ada lembaga yang mengangkat isu tersebut, Tashoora ingin menjadi salah satu corongnya.

“Sudah ada beberapa lembaga, musisi, budayawan mungkin, yang sudah concern sama itu,
tetapi kayaknya butuh corong lagi, nih. Kok masih kerasa enggak enak, ya? Di kanan-kiri kita masih ada,” jelas Danang lagi.

Meski begitu, mereka tak takut menghadapi tanggapan pihak lain atas karyanya.

“Enggak (takut), tuh. Karena menurut kita, ini isu yang penting untuk dibicarakan. Daripada kita diam-diam di balik ketakutan ‘kan, ya sudah mending ngomong,” timpal Gusti.

Baca juga: Kejutan Para Pendekar untuk Tashoora di Balkonjazz Festival 2019

Bahkan Tashoora sedang menggandeng lembaga terkait dalam karya terbarunya.

“Oh, kita mau konsolidasi sama lembaga-lembaga yang terkait dengan isu-isu yang kita angkat sih,” celetuk Danang.

Danang juga memberi bocoran, lembaga yang dimaksud di antaranya: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, dan Komisi Nasional (Komnas) Perempuan.

Ketiga personil Tashoora mengaku, respons lembaga tersebut sangat positif.

“Wah sangat positif dan banyak yang ngerasanya kayak jodoh gitu, lo. Apalagi kayak LBH ya, mereka benar-benar membutuhkan bantuan,” jelas Danang.

Lagu yang tengah mereka garap pun adalah hasil obrolan dengan pihak LBH Jakarta. Namun untuk detailnya, masih dirahasiakan.

Para personel Tashoora dalam jumpa pers peluncuran album pertama, Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya di Juni Record HQ, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019).Sarah Sekar Larasati untuk Kompas.com Para personel Tashoora dalam jumpa pers peluncuran album pertama, Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya di Juni Record HQ, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019).

Riset mendalam untuk menulis lagu

Konsisten untuk mengkritik dan mengangkat isu sosial, Tashoora melakukan setumpuk riset untuk meramu lagu.

“Kita enggak cuma genjreng-genjreng bikin lagu. Memang suka baca, memang ngikutin (kasus),” kata Danang.

Maka proses riset pun tak pasti, tergantung pada isu yang digarap.

“Cuma memang beberapa lagu ya kita udah ngikutin aja. Karena kita sudah tertarik dengan keberlanjutan kasus tertentu. Biasanya itu jadi lagu,” ungkap Danang lagi.

Selain riset, Tashoora juga melakukan verifikasi untuk memeriksa kebenaran isu yang mereka angkat.

“Sebenarnya yang lebih terasa tuh pas kita fact-check sih,” kata Gusti.

Danang membenarkan.

“Ya, harus ketemu korban, harus ketemu pelaku,” ucap Danang.

Personil yang lain, Dita juga menganggukkan kepala.

Baca juga: Tashoora Rilis Album Pertama Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya

Salah satu kasus yang pernah mereka angkat dituang pada lagu berjudul "Agni".

Lagu itu mengangkat permasalahan pelecehan seksual yang dialami seorang mahasiswi UGM, Agni.

Agni dihadapkan dalam proses panjang dalam penyelesaian kasusnya.

"Derau amarah, korban yang salah. Bukti dibantah, habis dijarah. Demi nama baik kami, jelas damai kami cari. Hati-hati beri saksi, redam warta jadi fiksi.”

Demikian penggalan lirik lagu "Agni".

Untuk diketahui, lima dari sembilan lagu yang ada di album pertama ini sudah pernah ada di format EP mereka.

Namun, pada 5 lagu tersebut, kali ini mereka mengajak musisi lain untuk berkolaborasi, seperti Gardika Gigih hingga .Feast.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com