BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan OPPO

Fans Parasite, Ini Karya Lain Bong Joon-ho yang Tak Boleh Terlewatkan

Kompas.com - 19/03/2020, 10:07 WIB
Anissa DW,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – “Jessica. Only Child”

“Illinois, Chicago”

“Classmate Kim Jin Mo”

“He’s your cousin”

Setelah bernyanyi, Jessica alias Kim Ki Jung langsung memencet bel dan bergegas masuk ke dalam rumah. Jessica datang atas rekomendasi kakaknya, Kim Ki Woo, untuk menjadi guru seni palsu anak laki-laki keluarga Park.

Itulah potongan adegan film Parasite karya sutradara asal Korea Selatan Bong Joon Ho. Jessica jingle itu mendadak populer bersama dengan naiknya popularitas film Parasite di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Selain popularitas, film yang tayang perdana tahun 2019 itu pun berhasil membawa pulang berbagai penghargaan dari festival-festival film bergengsi.

Sebut saja, Golden Globe Award untuk kategori Best Foreign Language Film dan Palme d’Or di Festival Film Cannes. Kemudian yang terbaru, yakni menyabet 4 penghargaan di ajang Oscar 2020 sebagai Best Picture, Best Director, Best Original Screenplay, dan Best Foreign Language Film.

Ternyata, jauh sebelum Parasite mendunia, Bong Joon Ho telah menghasilkan berbagai karya film yang tak kalah menarik. Bahkan, pada 2017 laman Metacritic menempatkannya sebagai salah satu dari 25 sutradara film terbaik abad ke-21.

Berikut Kompas.com telah merangkum beberapa film karya Bong Joon Ho yang sayang jika dilewatkan.

Memories of Murderer

Antara tahun 1986 – 1991, sebanyak 10 wanita diperkosa dan dibunuh secara misterius di Hwaseong, Korea Selatan. Meski melibatkan 1,8 juta petugas kepolisian dan ribuan orang telah dimintai keterangan, pembunuhnya belum tertangkap hingga lebih dari 25 tahun berlalu.

Kisah tersebut merupakan kasus pembunuhan berantai pertama di Korea Selatan. Kasus Hwaseong sulit dipecahkan karena kurangnya bukti dan pengetahuan tentang kasus pembunuhan berantai saat itu

Kasus tersebut kemudian menjadi inspirasi film Memories of Murder karya sutradara Bong Joon Ho, meskipun saat itu kasus Hwaseong belum terpecahkan. Film yang rilis tahun 2003 itu menjadi duet pertama Bong Joon Ho dengan aktor Song Kang Ho.

Pemain dan kru film Parasite berpose dengan piala penghargaan Best Picture Award pada Academy Awards ke-92 atau Oscar 2020, di Dolby Theatre, Hollywood, California, Minggu (9/2/2020). Tahun ini, film Parasite berhasil memborong empat piala pada ajang bergengsi yang memberikan penghargaan bagi insan film dengan pencapaian tertinggi itu.AFP/AMPAS/MATT PETIT Pemain dan kru film Parasite berpose dengan piala penghargaan Best Picture Award pada Academy Awards ke-92 atau Oscar 2020, di Dolby Theatre, Hollywood, California, Minggu (9/2/2020). Tahun ini, film Parasite berhasil memborong empat piala pada ajang bergengsi yang memberikan penghargaan bagi insan film dengan pencapaian tertinggi itu.

The Host

Seekor monster raksasa tiba-tiba muncul dari sungai Han dan mulai menyerang orang-orang. Puluhan orang menjadi korban, termasuk Hyun Seo, anak perempuan Park Gang Du yang diculik ke dalam sungai oleh monster itu.

Di tengah kekalutannya, Gang Du menerima kabar bahwa Hyun Seo masih hidup dan terjebak di sebuah selokan bersama monster tersebut. Bersama empat orang anggota keluarganya Gang Du mencoba menyelamatkan anaknya.

Film The Host yang rilis tahun 2006 itu merupakan karya Bong Joon Ho yang terinspirasi dari artikel lokal tentang ikan dengan tulang belakang berbentuk ‘S’ yang ditemukan di Sungai Han.

Mother

Kim Hye Ja, seorang ibu tunggal, tinggal bersama anaknya Yoon Do Joon di kawasan selatan Korea Selatan. Do Joon merupakan anak pemalu, namun sering menyerang siapa saja yang mengejek keterbatasan intelektualnya.

Suatu hari, seorang perempuan muda ditemukan terbunuh di sebuah gedung kosong dan Do Joon dituduh sebagai pelakunya. Hye Ja yang yakin anaknya tidak bersalah, mulai melakukan penyelidikan sendiri untuk mencari pelaku sebenarnya.

Mother menjadi karya Bong Joon Ho yang tayang pada 2009 lalu. Film ini pun ditonton lebih dari 3 juta orang Korea Selatan dan menempati urutan ke 6 sebagai film lokal yang paling banyak ditonton tahun 2009.

Okja

Selama 10 tahun, Mija telah merawat seekor babi super raksasa hasil rekayasa genetika bernama Okja. Meskipun memiliki perbedaan ukuran tubuh, Okja dan Mija menjadi sahabat baik. Namun, semua berubah ketika Mirando Corporation mengambil Okja dan membawanya ke New York untuk sebuah rencana besar.

Tanpa rencana, Mija pun langsung memulai misi penyelamatan untuk membawa sahabatnya itu pulang ke rumah.

Okja merupakan film kedua Bong Joon Ho yang dirilis tahun 2017 dan bekerja sama dengan rumah produksi Amerika Serikat. Selain alur cerita, film aksi-petualangan itu menawarkan sinematografi dan efek digital yang memanjakan mata penontonnya.

Sayangnya, film-film Bong Joon Ho tersebut dirilis lebih dari 3 tahun lalu, sehingga mustahil untuk menyaksikannya di bioskop.

Untungnya, saat ini sudah banyak tersedia layanan streaming film dengan berbagai macam koleksi film yang sudah tidak tayang di bioskop. Bahkan, layanan itu bisa diakses di mana saja dengan mudah melalui smartphone.

Oppo Find X2 hadir dengan teknologi resolusi 2k HDR+ (High Dynamic Range), refresh rate 120 Hz, dan teknologi layar 10 bit dalam desain waterfall-screen display. Dok. Oppo Oppo Find X2 hadir dengan teknologi resolusi 2k HDR+ (High Dynamic Range), refresh rate 120 Hz, dan teknologi layar 10 bit dalam desain waterfall-screen display.

Agar pengalaman menonton film semakin maksimal, sebaiknya menggunakan smartphone dengan teknologi layar mumpuni. Apalagi untuk film dengan sinematografi bagus dan menggunakan banyak efek digital.

Salah satu smartphone yang bisa jadi pilihan adalah Oppo Find X2. Hadir dengan resolusi 2k HDR+ (High Dynamic Range) dan refresh rate 120 Hz dalam desain waterfall-screen display, smartphone ini mampu menghasilkan visual yang detail dan jelas dengan pergerakan layar yang halus.

Ada juga teknologi layar 10 bit yang menampilkan 1,073 miliar warna, sehingga mampu mereproduksi jajaran warna lebih luas dengan tampilan lebih akurat dan nyata.

Selain itu, seri premium Oppo ini juga dibekali dengan konektivitas 5G dan teknologi 65W SuperVOOC 2.0 Flash Charge, yang mampu mengisi penuh daya baterai dalam waktu 30 menit.

Alhasil, pengalaman menonton film-film karya Bong Joon Ho akan lebih maksimal karena semua warna dalam film terlihat lebih akurat dan nyata.


komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com