JAKARTA, KOMPAS.com - Lagu "Hati-hati di Jalan" milik penyanyi Tulus merupakan salah satu lagu Indonesia yang paling top saat ini.
Menurut pantauan Kompas.com, video lirik lagu tersebut dalam kanal YouTube Tulus telah disaksikan hingga 46 juta lebih penonton per Selasa (5/4/2022).
"Hati-hati di Jalan" masuk dalam album Manusia milik Tulus yang dirilis pada 3 Maret lalu.
Kompas.com merangkum beberapa fakta mengenai tembang tersebut.
Baca juga: Viral, Simak Lirik Lagu Hati-Hati di Jalan dari Tulus
Suara alat musik flugelhorn yang mirip trompet, drum, piano, dan bass mendominasi di musiknya.
Dari liriknya, terdengar banyak pilihan kata atau diksi yang elegan.
Beberapa di antaranya kata yang mungkin jarang terdengar atau digunakan sehari-hari.
Misalnya, "Kukira kita asam dan garam. Dan kita bertemu di belanga".
Menurut KBBI belanga berarti kuali besar dari tanah untuk menyayur, merebus sayur-sayuran, dan sebagainya.
Baca juga: Hati-hati di Jalan Lagu Baru Tulus dengan Diksi yang Elegan
Kata asam dan garam sebelumnya mungkin bisa ditafsirkan sebagai dua bahan yang melebur menjadi satu dalam belanga. Bak dua insan berubah menjadi satu kesatuan.
Tetapi seperti yang dilantunkan Tulus, dua insan itu kenyataannya tak menjadi mudah.
Lalu di bagian kedua, "Redam kini sudah, pijar istimewa".
Sekilas lirik ini menyatakan api-api cinta yang tak lagi ada.
Baca juga: Titi DJ Siapkan Lagu Balasan untuk Hati-hati di Jalan Milik Tulus
Berikutnya, "Semoga rindu ini menghilang. Konon katanya waktu sembuhkan", tampak seperti seseorang yang sedang berjuang melawan rindu.
Menurut laporan akun Twitter @chartdata, "Hati-hati di Jalan" sukses jadi lagu Indonesia pertama dalam sejarah yang masuk Top 50 Spotify Global.