Avengers berjibaku melawan Loki (Tom Hiddleston) dan pasukan Chitauri yang ingin menghancurkan Bumi.
Invasi dari ruang angkasa ini juga semakin mempertegas ke mana arah masa depan MCU.
Berjuang melawan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) membuat Tony Stark sedikit membingungkan di film ketiganya.
Selain itu, Stark juga mendapat serangan teror dari The Mandarin.
Stark kemudian berhasil melarikan diri dari rumahnya tanpa kostum Iron Man andalannya. Bagaimana kelanjutannya?
Baca juga: Jon Favreau Pertanyakan Keputusan Russo Bersaudara Membunuh Iron Man di Avengers: Endgame
Tony Stark menciptakan kecerdasan buatan yang diberi nama Ultron untuk menghalang musuh-musuh seperti Chitauri.
Namun sayangnya, Ultron sendiri memiliki sisi jahat dan gila.
Dengan bantuan teman-teman Avengers dan wajah-wajah baru, termasuk Scarlett Witch (Elizabeth Olsen), Quicksilver (Aaron Taylor-Johnson), dan Vision (Paul Bettany), Stark berhasil menghentikan Ultron.
Namun, Tony Stark gagal menghentikan kehancuran yang terjadi di Sokovia, negara fiksi dari Eropa Timur.
Baca juga: Hot Toys Rilis Action Figure Iron Man Baru dalam Skala 1:4
Kekacauan di Sokovia membuat konflik internal di tubuh Avengers bergejolak.
Avengers pun terpecah menjadi dua bagian, tim Captain America dan tim Iron Man.
Peperangan antar-superhero pun terjadi dalam film kali ini.
Setelah era Civil War, Tony Stark akhirnya membantu Spider-Man (Tom Holland) untuk lebih bertanggung jawab terhadap tugasnya.
Dengan kedewasaannya, Tony mengarahkan Peter Parker untuk lebih bersabar saat menghadapi musuhnya, Vulture.
Baca juga: Robert Downey Sr, Ayah Pemeran Iron Man Meninggal Dunia
Tony Stark dan Steve Rogers masih belum sepenuhnya berbaikan setelah era Civil War.