Sebuah forum persatuan masyarakat Minangkabau melaporkan Hanung selaku sutradara film ini ke Polda Metro Jaya dengan Pasal 156 KUHP jo Pasal 4 dan 16 UU no. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
Baca juga: Zaskia Adya Mecca Blak-blakan soal Rumah Tangganya dengan Hanung Bramantyo
Hal ini disebabkan oleh penggambaran tokoh Diana sebagai perempuan non-muslim yang bermukim di Padang, dianggap menyinggung masyarakat Minangkabau yang identik dengan agama Islam.
Melalui akun Twitter-nya, Hanung Bramantyo menjelaskan bahwa tokoh Diana tidak disebutkan berasal dari Minangkabau. Melainkan merupakan warga pendatang yang tinggal dan dibesarkan di Padang untuk menunjukkan keberagaman masyarakat di sana.
Kontroversi selanjutnya datang dari film yang bukan bertemakan agama.
Film Soekarno: Indonesia Merdeka mendapat protes dari Rachmawati Soekarnoputri.
Rachmawati mengkritik bahwa film ini tidak cocok menampilkan Ario Bayu berperan sebagai Soekarno.
Alih-alih memilih Ario Bayu, Rachmawati justru menyarankan Anjasmara sebagai pemeran utamanya.
Baca juga: Film-film Karya Hanung Bramantyo
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.