Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Campursari dan Dangdut: Ketukan, Instrumen dan Lirik

Kompas.com - 09/09/2022, 20:52 WIB
Ady Prawira Riandi,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Musik dangdut terus berkembang pesat seiring perkembangan zaman.

Beberapa musisi bahkan mencoba memadukan unsur-unsur dangdut dengan musik lainnya.

Hal tersebut berimbas pada semakin kayanya ragam jenis musik dangdut.

Selain dangdut koplo, genre musik campursari pun kerap disebut-sebut memiliki kesamaan akar, yakni dari dangdut.

Lantas, apa perbedaan dari campursari dan dangdut?

Campursari

Berbicara tentang campursari tak bisa lepas dari nama Didi Kempot.

Baca juga: Judika: Didi Kempot Pejuang Musik Campursari

Popularitas campursari sampai dikenal luas tentu saja berkat kehadiran Didi Kempot.

Sepanjang kariernya, Didi Kempot selalu memperkenalkan musik campursari.

Campursari sendiri dicetuskan oleh R.M. Samsi yang tergabung dalam grup Campursari di RRI Semarang.

Namun popularitas campursari baru benar-benar dikenal orang lewat musisi Manthous di era 90-an.

Pada saat itu campursari dianggap musik yang berbeda hanya karena memasukkan instrumen keyboard dam gitar bass sebagai pengiringnya.

Namun warna musik yang dibawakan Manthous sendiri cukup beragam karena memadukan rock, reggae, Gambang Kromong, dengan langgam Jawa.

Baca juga: Ndarboy Genk Ingin Populerkan Campursari ke Mancanegara seperti Didi Kempot

Secara lirik, campursari identik dengan penggunaan Bahasa Jawa.

Hal ini dikarenakan musiknya lahir di ranah Jawa.

Uniknya, para musisi campursari sukses memperkenalkan diri dengan tetap mempertahankan Bahasa Jawa di dalam lirik-liriknya.

Ketukan dalam irama gendang adalah salah satu pembeda antara musik dangdut biasa dnegan musik dangdut koplo.Shutterstock/andalan_photography Ketukan dalam irama gendang adalah salah satu pembeda antara musik dangdut biasa dnegan musik dangdut koplo.

Meskipun terkadang diisi dengan lirik yang menghanyutkan dan bercerita tentang kesedihan, campursari tetap mengusung musik yang bisa membuat pendengarnya berjoget.

Hal itu tak lepas dari kehadiran gamelan dan gendang yang memancing orang untuk bergoyang.

Dangdut

Tak berbeda jauh dari campursari, dangdut juga biasa mengajak penontonnya untuk bergoyang.

Namun ketukan dan konstruksi lagunya cukup berbeda dari campursari.

Baca juga: Profil Vita Alvia, Penyanyi Dangdut Asal Banyuwangi

Dangdut juga menggunakan lirik, yang mayoritas berbahasa Indonesia, karena jangkauannya lebih luas tak hanya berkutat di tanah Jawa saja.

Rhoma Irama, Raja Dangdut Indonesia, bahkan mengembangkan musik dangdut menjadi lagu yang bernuansakan Islami dengan lirik-lirik yang kuat.

Rhoma memang dikenal membawa napas nada dan dakwah di dalam musik dangdutnya.

Dalam perkembangannya, dangdut pun mengalami banyak perubahan ketika disuntikkan unsur musik lain seperti rock atau EDM.

Kesimpulan

Campursari dan dangdut adalah dua genre musik yang berbeda.

Namun keduanya memiliki kesamaan yakni musik hiburan yang dikonsumsi masyarakat kelas menengah ke bawah.

Baca juga: Profil Cita Citata, Awal Karier sebagai Penyanyi Jazz hingga Jadi Penyanyi Dangdut

Lirik-liriknya yang sederhana dan musiknya yang membuat bergoyang adalah kekuatan tersendiri dari campursari dan dangdut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com