Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Pengkhianatan G30S PKI: Pemeran, Resensi, dan Kontroversi

Kompas.com - 28/09/2022, 19:45 WIB
Ady Prawira Riandi,
Andika Aditia

Tim Redaksi

Para perwira tinggi militer yang gugur itu dibunuh atas dasar kudet pemerintahan Indonesia.

Kondisi Indonesia saat itu sedang dalam kekacauan dan Presiden Soekarno sedang sakit dan hampir mati.

Sementara konsep politiknya, Nasakom, justru melahirkan PKI.

PKI berupaya untuk mengkudeta pemerintahan dari tangan Soekarno dengan sebuah gerakan bernama Gerakan 30 September.

Tujuh jenderal beserta orang-orang terdekatnya dibunuh dan dikubur di Lubang Buaya.

Sementara sosok Soeharto muncul mengambil kendali dari Angkatan Darat.

Soeharto sendiri kemudian bertemu dengan Soekarno di Istana Bogor untuk diberi kepemimpinan Angkatan Darat.

Jenazah para jenderal kemudian dimakamkan di tempat lain dan Soeharto memberikan pidato hagiografi, di mana ia mengutuk G30S PKI dan mendesak masyarakat Indonesia untuk melanjutkan perjuangan jenderal-jenderal yang telah meninggal tersebut.

Kontroversi

Film Pengkhianatan G30S PKI merupakan film paling kontroversial karya Arifin C. Noer.

Walaupun dari aspek visual film ini menuai banyak pujian, penggunaannya untuk kepentingan propaganda dan aspek sejarah yang dibelokkan menuai banyak kecaman.

Sejarah yang berusaha dihadirkan lewat ceritanya terlalu mengedepankan sosok Soeharto.

Kontroversi lain dari film ini adalah peraturan dari Soeharto yang meminta masyarakat Indonesia, tak terkecuali anak-anak sekolah, menonton Pengkhianatan G30S PKI.

Padahal film tersebut banyak memuat gambar-gambar pembunuhan yang seharusnya dihindari oleh anak-anak sekolah.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau