JAKARTA, KOMPAS.com - Film memiliki ragam genre dari yang populer semacam horor, komedi, drama, atau action hingga yang jarang terdengar seperti dokumenter.
Meski namanya tak setenar genre lain, dokumenter tetap sebuah karya film yang memiliki keunikannya sendiri.
Film dokumenter bahkan memiliki pangsa pasarnya sendiri sehingga tak pernah mati dari tahun ke tahun.
Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan suatu kejadian/kenyataan dan fakta.
Di dalam cerita film dokumenter, tak ada unsur fiktif yang sengaja dibuat demi mendramatisir alur ceritanya.
Istilah film dokumenter pertama kali diperkenalkan Robert Flaherty pada 8 Februari 1926.
Saat itu Robert merilis film berjudul Moana yang menggambarkan cerita non-fiksi.
Dalam perjalanannya, film dokumenter sering dijadikan media kritik sosial dengan memotret hal-hal kelam yang tak mungkin ditampilkan di genre film lain.
Selain itu, dokumenter juga kerap digunakan sebagai film biografi seorang tokoh.
Jenis dokumenter yang pertama adalah dokumenter laporan perjalanan yang biasa digunakan oleh para ahli etnografi.
Robert Flaherty pernah membuat film dokumenter perjalanan berjuudl Nanook of the North yang dianggap sebagai film dokumenter perjalanan pertama di dunia.
Dokumenter sejarah merupakan jenis yang paling sering ditemui penonton di seluruh dunia.
Perkawinan dokumenter dan sejarah memang dirasa sangat pas karena genre ini menampilkan fakta dari sebuah sudut pandang sehingga bisa menambah informasi terhadap sebuah sejarah.
Dokumenter biografi juga merupakan jenis yang paling banyak dijumpai di pasaran.
Para tokoh besar, terutama figur publik, sering kali mendapat sorotan dari kamera.