JAKARTA, KOMPAS.com - Cancel Culture telah menjadi bagian dari dinamika industri hiburan, artis, dan figur publik di berbagai negara.
Menurut New York Post, Cancel Culture adalah fenomena "membatalkan" orang, merek, bahkan acara dan film karena dianggap sebagian orang sebagai komentar atau ideologi yang menyinggung atau bermasalah.
Dr. Jill McCorkel, profesor sosiologi dan kriminologi di Universitas Villanova, mengatakan bahwa akar budaya membatalkan telah hadir sepanjang sejarah manusia. Masyarakat telah menghukum orang karena berperilaku di luar norma sosial yang dirasakan selama berabad-abad dan Cancel Culture ini hanyalah variasi lainnya. Media sosial pun menjadi wadah fenomena ini berkembang semakin pesat.
Warga Korea pun mengadopsi budaya ini terutama kepada idol Kpop dan artis drama Korea.
Cancel Culture semacam boikot atau pengenyahan kepada artis atau karya dan tak diperbolehkan lagi untuk beredar di publik.
J.K. Rowling menghadapi kritik keras dari penggemarnya sendiri saat dia menyuarakan prinsipnya soal transfobia pada Juni 2020. Namun setelah publikasi Rowling tentang manifesto transfobia, penjualan bukunya justru benar-benar meningkat pesat di negara asalnya, Inggris Raya.
Pada 22 Mei 2020, video Doja Cat berinteraksi dengan orang-orang di ruang chat berisi obrolan rasis muncul di media sosial.
Kabar ini tidak hanya membuat orang-orang marah besar, tetapi juga mengingat contoh rasisme sebelumnya yang melibatkan Doja Cat, seperti lagunya tahun 2015 "Dindu Nuffin".
Tak lama kemudian tagar #DojaCatIsOverParty mulai menjadi tren di Twitter, dengan penyanyi tersebut akhirnya mengeluarkan permintaan maaf dua hari kemudian.
Host acara The Late Late Show James Corden kena Cancel Culture untuk kedua kalinya pada Oktober 2022.
Pemilik restoran Balthazar di New York, Keith McNally melarang James Corden datang ke restorannya karena perilakunya yang kasar terhadap pelayan. Namun, Keith menyatakan James Corden kemudian meneleponnya dan meminta maaf sebesar-besarnya.
Tahun sebelumnya James Corden dikecam rasis gara-gara segmen Spill Your Guts. Para bintang tamunya dipaksa untuk makan makanan tidak enak sebagai lelucon utama. Makanan yang dominan disajikan itu merupakan masakan Asia sehingga dianggap sebagai serangan tajam terhadap komunitas Asia.
Selpat dipuji karena aktingnya di drama It's Okay to Not Be Okay, aktris Seo Ye Ji kena Cancel Culture pertengahan tahun 2021.
Dispatch menerbitkan laporan yang menyertakan pesan teks antara samg aktris dan aktor Kim Jung Hyun kala mereka berpacaran.
Laporan tersebut menuding bahwa Seo Ye Ji telah memerintahkan Kim Jung Hyun agar naskah drama Time yang juga dibintangi Seohyun SNSD, dimodifikasi.