Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2023, 13:00 WIB
Ady Prawira Riandi,
Andika Aditia

Tim Redaksi

Telinga digunakan untuk mendengarkan nasihat.

Mulut digunakan untuk berkata adil.

Jika keempat hal itu lepas dari seorang pimpinan, maka lepas juga kehormatannya.

Oleh sebab itu kata Gembelengan yang artinya besar kepala, sombong, dan bermain-main menggunakan kehormatannya digunakan dalam lirik selanjutnya.

Sunan Kalijaga juga menuliskan lirik "nyunggi-nyunggi wakul-kul" yang artinya membawa bakul di atas kepala.

Mereka para pemimpin sebenarnya membawa amanah rakyat sebagai beban dan tanggung jawab yang harus dijaga layaknya bakul di atas kepala.

Lirik selanjutnya berbunyi "Wakul ngglimpang segone dadi sak latar" yang artinya bakul terguling sehingga nasinya tumpah memenuhi halaman.

Lirik tersebut memiliki makna sebagai pengingat bahwa jika seorang pemimpin yang mengemban amanah di kepalanya tergelincir, maka hasilnya pun akan sia-sia.

Lagu "Gundul-gundul Pacul" merupakan nasihat agar para pemimpin bisa mengemban amanah yang diberikan oleh rakyat kecil.

Seorang pemimpin juga diharapkan bisa selalu menggunakan keempat inderanya dengan bijak agar bisa membawa rakyatnya maju dan sejahtera.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau