Diculik dan disandera, nasib enam orang anak dari sekolah elit ini ada di tangan segerombolan penjahat.
Motif awal penculikan yang tadinya agar mendapat uang tiba-tiba berubah berantakan hingga membahayakan nyawa semua korban.
Ketika nyawa menjadi pertaruhan, keenamnya menyusun rencana untuk bisa lepas.
Gara-gara kanker, kehidupan Dita menyisakan tiga bulan lagi.
Ingin menghabisi sisa hidupnya, Dita akhirnya pergi ke Bali untuk bersenang-senang.
Ia menggunakan uang hasil pinjaman dengan menggunakan nama Bu Marla, bosnya yang paling menyebalkan.
Kebebasan yang dicari Dita justru membuat tiga lelaki sekaligus jatuh cinta dan membawa masalah baru.
Kejahatan misterius kembali menghantui SMA Bibit Bangsa.
Gadis tewas dibunuh setelah berhari-hari diteror penguntit. Sang pembunuh meninggalkan sebuah tanda di dalam genggaman tangannya, sehelai bulu sayap berwarna putih.
Rea yang dihantui rasa bersalah karena menyepelekan permintaan tolong dari Gadis akhirnya kembali ke Bibit Bangsa.
Rea bertekad untuk menyingkap kebenaran di balik kasus kematian Gadis.
Alma dan Langit sama-sama sedang patah hati, tiba-tiba dipertemukan dalam sebuah insiden.
Keduanya harus bekerja sama untuk mencegah perpisahan dengan pasangan masing-masing sebelum waktu yang diberikan berakhir.
Lantas, bagaimana jika mereka gagal dan terjebak selamanya di masa lalu?
Persahabatan antara Yuda, Ical, Tobi, dan Raka kembali diuji dengan bermacam masalah rumah tangganya.
Masalah mulai dari mantan, perempuan lain, hingga dunia ranjang datang silih berganti.
Keempat suami ini akhirnya dihadapkan dengan pilihan mempertahankan hubungan pertemanan atau mengakhirinya.