JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah perjalanan sebagai anak band kerap membuat orang penasaran.
Tak heran bila banyak film mengangkat tema musik dan perjalanan sebuah band mencapai titik kesuksesannya.
Di Indonesia pun beberapa filmmaker pernah menggarap proyek film tentang band.
Slank adalah satu dari sekian banyak grup band terbesar di Indonesia.
Perjalanan Slank menyelami belantika musik Tanah Air kerap dianggap menginspirasi, terutama bagi para Slankers.
Slank Ga Ada Matinya berlatar tahun 1997 dengan konflik utama perpecahan di dalam tubuh Slank.
Selain masalah personel, film ini juga membahas bagaimana perjuangan Slank lepas dari belenggu narkoba.
Disutradarai Fajar Bustomi, personel Slank diperankan Adipati Dolken (Bimbim), Ricky Harun (Kaka), Ajun Perwira (Ridho), Aaron Ashab (Ivanka), dan Deva Mahenra (Abdee Negara).
Kemarin merupakan film tribute untuk grup band Seventeen.
Dalam perjalanannya di Anyer pada Desember 2018, Seventeen dilanda musibah tsunami.
Peristiwa tersebut merenggut hampir seluruh personel Seventeen.
Ifan selaku vokalis menjadi satu-satunya personel tersisa yang selamat dari bencana tersebut.
Kemarin digarap sutradara Upie Guava dengan menampilkan footage dari perjalanan Seventeen ke berbagai kota.
Rock N Love menampilkan grup band KOTAK yang diperankan langsung personelnya, Tantri, Chua dan Cella.
Dibawah arahan sutradara Hedy Suryawan, ketiga personel diminta beradu akting dengan Denny Sumargo, Ganindra Bimo, dan Vino G. Bastian.