Sementara Yuji menelan jari Sukuna secara sukarela untuk menyelamatkan Megumi dan akhirnya berbagi tubuh yang sama dengannya.
Seperti Kurama, Sukuna juga merupakan salah satu penyihir terkuat di dunia yang lahir lebih dari seribu tahun yang lalu.
Selama zaman keemasan ilmu sihir jujutsu, Sukuna adalah yang terkuat sehingga semua penyihir pada saat itu harus bersatu untuk mengalahkannya.
Setelah Yuji mengambil kekuatannya, Sukuna bereinkarnasi sebagai kutukan.
Ada tiga jenis jutsu (teknik bela diri) utama di Naruto yaitu ninjutsu, genjutsu, dan taijutsu.
Taijutsu bisa ditunjukkan langsung dengan memakai energi fisik dan mental pengguna.
Taijutsu adalah sinonim dari jujutsu, metode bertarung tanpa senjata atau dengan senjata ringan.
Dalam Jujutsu Kaisen, jujutsu mengacu pada semua keterampilan dan bentuk sihir yang dapat diakses penyihir dan roh terkutuk melalui manipulasi energi terkutuk mereka sendiri. Meski fungsi utama taijutsu dan jujutsu di kedua seri berbeda, konsep dasarnya tetap sama. Para penyihir dan kutukan biasanya terlibat dalam pertempuran jarak dekat tanpa senjata.
Di Naruto, Kuchiyose Jutsu (Jurus Pemanggilan) memungkinkan ninja untuk memanggil hewan, benda, dan bahkan orang mati untuk bertarung.
Dalam Jujutsu Kaisen, Megumi Fushiguro dan beberapa orang lainnya memiliki kemampuan yang agak mirip yakni dengan isyarat tangan.
Dalam Jujutsu Kaisen, konsep kematian lebih fleksibel dibandingkan dengan Naruto.
Jika karakter di Naruto mati, maka kita tidak akan melihatnya lagi.
Tapi hal berlawanan ada dalam Jujutsu Kaisen. Saat Yuji mati di tangan Sukuna, dia hidup kembali dengan membuat kontrak dengannya.
Di Naruto, para karakter berlatih untuk menjadi prajurit ninja terhebat.
Dalam Jujutsu Kaisen, karakter tumbuh menjadi ilmu sihir Jujutsu. Mereka bertarung dengan roh terkutuk sementara di Naruto mereka melawan segalanya dan semua orang.