Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu, Ada Babak Baru Drama Musikal "Badai dan Kasih"

Kompas.com - 15/09/2013, 15:53 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Cerita cinta sepasang manusia berjudul Badai dan Kasih akan memasuki babak baru. Setelah drama musikal Badai Kasih, yang dipentaskan di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta 9 Februari 2013, Prahara Badai Kasih akan dipanggungkan sebagai kelanjutannya, di tempat yang sama pada 22-24 November 2013.

"Setelah pementasan Badai Kasih pada Februari (2013) lalu, kami mendapat respon yang sangat psoitif. Penonton mencari kami sebagai pemain, bukan sebagai kami yang biasa mereka kenal. Itu rasanya luar biasa sekali," kata Yanti Airlangga, pemeran Kasih sekaligus wakil dari pihak penyelenggara drama musikal itu, PUN (Perempuan Untuk Negeri), dalam wawancara di kawasan Kemang Timur V, Jakarta Selatan, Jumat (13/8/2013). "Operet yang kami buat ini ada message-nya, dengan cinta segalanya menjadi indah," terangnya.

PUN memercayakan Rama Soeprapto untuk menggarap Prahara Badai Kasih. Ia pernah menjadi asisten sutradara Robert Wilson, yang mengarahkan Bugis Epic Musical berjudul I La Galigo. Rama menggodok naskah Prahara Badai Kasih bersama penulis skenario Titien Wattimena.

"Sebelumnya ada cerita Badai Kasih. Jadi, nanti opening Prahara Badai Kasih, yang aku kerjakan itu, akan menjelaskan bahwa Kasih, Badai, dan Juli akan bertemu membuat satu keputusan yang membuat Kasih pergi tanpa meninggalkan alamat. Dari situ cerita bermula," jelas Rama.

Konflik kisah cinta dan persahabatan akan menjadi nyawa dari drama musikal itu. "Ketika Kasih kembali, nanti dia akan bertemu dengan Ara. Mereka dulu pernah ada hubungan, nah dari situ ada cinta lama. Tapi, saya tekankan ke Titien supaya persahabatannya yang lebih ditonjolkan," kata Rama.

Untuk Prahara Badai Kasih, tata panggung berteknik skenografi yang digarap oleh Iskandar Loedin selaku art director ikut menjadi bagian penting. "Biasanya, dalam suatu pementasan, tata bangunan-bangunan di panggung itu statis. Tapi, nanti, kami akan membuat bangunan-bangunan itu terlihat dari berbagai sisi. Ada sisi Kasih, yang romantic vintage, ada bagian tengah, dan ada sisi yang modern. Penonton bakal melihat banyak perbedaan dari setiap sisi," terang Iskandar.

Tak ketinggalan, permainan video mapping dari Taba Santjabachtiar, sang visual designer, dan musik orkestra dari Tohpati dan para pemusiknya juga akan memberi sentuhan yang memanjakan mata dan telinga.

"Nanti sungai dan bulan bisa ngomong saat (adegan) menghidupkan Ara, itu semua dengan teknik video mapping, ditambah kawalan musik dari Tohpati dengan mini orkestranya," jelas Rama.

Selain para anggota PUN menjadi pemain-pemain dalam drama musikal tersebut, sederet artis peran dan artis musik ternama akan ambil bagian pula. "Ada Marcell Siahaan, Rio Dewanto, Widyawati, mereka yang menjadi bintang tamunya," kata Rama.

Drama musikal itu juga memiliki misi sosial yang tak kalah penting. "Saya rasa bagian dari sosial itu tidak hanya dengan cara memberi atau menyumbang, tapi bisa dengan berbuat sesuatu dengan menghibur. Kami ingin menjadi sesuatu yang baru dan menjadi sumber inspirasi," kata Yanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com