Ya, pemilik nama lahir Peter Gene Hernandez ini kini tampil dengan dukungan audio visual dan koreografi yang berhasil memanjakan ribuan penggemarnya. Kesuksesan itu bisa diukur dari histeria yang tercipta sejak awal pertunjukan, ketika Mars menyapa lewat rekaman video yang ditayangkan di dua layar besar.
"Welcome to the Moonshine," seru Mars dengan suara yang terdengar menggema. Sapaannya itu disambut tabuhan perkusi dan geraman singa yang dibarengi dengan diturunkannya layar hitam besar bergambar pepohonan untuk menimbulkan kesan dirinya tampil di tengah hutan belantara.
Pekikan para penonton semakin terdengar keras ketika Mars muncul di panggung. Ia mengenakan kemeja putih berlengan panjang yang digulung, blazer kecokelatan, dan topi fedora. Ia lalu menggelindingkan "Moonshine" dan "Natalie" sambil ber-moonwalk bareng gitaris, pemain bas, dan para personel brass section dari band pengiringnya.
"Yeaaah... yeaaah... Jakarta, apa yang Anda rasakan malam ini? Senang rasanya bisa kembali ke sini dalam (konser) Moonshine. Saya akan bikin Anda terus bergoyang dan bikin Anda terus menikmati malam ini. Berikutnya, saya sebut lagu ini dengan judul 'Treasure'," kata Mars.
Untuk lagu "Treasure", yang bermusik disko, Mars memainkan gitarnya. Ia membumbui aksinya itu dengan goyangannya bersama para personel band pengiringnya. Pada bagian inilah dua layar besar di sisi panggung memertontonkan Mars dan kawan-kawan bergoyang ala Jackson Five dari AS pada awal 1970-an. Kesan lawas dari tayangan pada dua layar itu ikut tertangkap mata ketika cahaya panggung berkelap-kelip.
Tak berdisko saja, Mars juga menyuguhkan sejumlah lagu dengan aransemen musik lain. Aroma reggae dan ska hadir ketika ia memedleykan "Money", "Billionaire", dan "I Need a Dollar". Setelah itu, pada "Our First Time" dan "Marry You", ia memilih musik soul untuk mengawal nyanyiannya sebelum loncat ke musik blues pada "If I Knew" dan "It Will Rain".
Sesudahnya, Mars mulai menggoda para penonton yang datang berpasangan.
"Kawan, ketika Anda pulang ke rumah, lalu kekasih Anda berdiri di balik jendela, maka katakanlah, do you love me? Sekali lagi, katakan, do you love me," pinta Mars. "Do you love me?" sahut ribuan penonton yang memadati MEIS. "Yes I do," balas Mars disambut jeritan para penggemarnya.
Selanjutnya, "Runaway", "Lazy Song", dan "Count on Me" dinyanyikan secara estafet oleh peraih Best Male Pop Vocal Performance versi Grammy Awards ke-53 dan Best Pop Vocal Album versi Grammy Awards ke-56 ini. Suasana kemudian menjadi "galau" ketika Mars memilih "Whe I was Your Man" sebagai sajian berikutnya.
"Berikutnya, sebuah lagu yang saya tulis dari perasaan hati saya. Benar-benar luapan hati saya. Lagu ini saya juduli 'When I was Your Man'," ucapnya.
Namun, bukan Mars namanya kalau tak bisa mengembalikan suasana ke keceriaan. Untuk itu, ia meluncurkan "Grenade" dan "Just The Way You Are".
Konser The Moonshine Jungle Tour itu menjelang akhirnya ketika Mars mengenalkan satu per satu personel band pengiringnya sebelum menyapa para penggemar yang memadati lantai festival dan bangku tribun.
"Aku cinta kamu," seru Mars, kali ini dalam bahasa Indonesia. "Aku berjanji kepada Anda, kita akan segera bertemu lagi," lanjutnya dalam bahasa Inggris sambil melambaikan tangan tanda berpamitan.
Aksi tersebut membuat para penonton mengungkapkan rasa tak rela mereka melepas Mars menyelesaikan konsernya. Apalagi, mereka melihat lampu dalam gedung konser itu belum dinyalakan kembali, pertanda konser belum berakhir. "We want more," pinta para penonton.
Tak lama kemudian, sang idola kembali ke panggung, duduk di balik set drum, dan memainkan alat musik itu. Ia mengikuti musik yang keluar dari synthesizer. Suguhannya tersebut menjadi intro bagi lagu pemungkas konser itu, "Locked Out of Heaven".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.