Menurut Eka, nyanyian dan video tersebut dicipta untuk mencairkan ketegangan pada masa kampanye menjelang Pemilu Presiden pada 9 Juli 2014.
"Sekarang kalau kita lihat di TV, selalu saja kampanye ada yang menyudutkan salah satu pasangan capres-cawapres. Atas dasar itu, akhirnya saya bikin parodi supaya kedua capres-cawapres ini kelihatan kompak," terang Eka dalam wawancara per telepon oleh Kompas.com di Jakarta, Kamis (3/7/2014).
"Saya sengaja membuat video ini biar cair suasananya," lanjut Eka.
Eka menjadi terkenal karena membuat nyanyian dan video parodi Demi Tuhan atas kemarahan Arya Wiguna terhadap Eyang Subur serta nyanyian dan video parodi news anchor Jeremy Teti, BBM Campuran.
Untuk membuat video Ayo Jangan Golput (Gebrak!), yang berdurasi tiga menit dua detik, Eka terlebih dulu melakukan riset.
"Ngikutin saja dari setiap debat, dari berita-berita. Memang banyak bahannya, memang harus menonton ulang," ujar Eka.
Setelahnya, Eka baru menentukan "jangan menjadi golongan putih alias golput" sebagai tema utama video parodinya.
"Saya bikin temanya kan jangan golput, perubahan, menggunakan hak pilih. Orang aja bingung, ini videonya banyak banget, tapi bisa dijadikan satu," kata Eka.
Sesudah mendapatkan tema, Eka kemudian menulis liriknya sebelum memenggal dan mengalibrasi kata per kata yang diucapkan oleh Jokowi-JK, Prabowo-Hatta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Dahlan Iskan, Anies Baswedan, serta pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab, yang tampil dalam video tersebut.
"Ya, betul seperti itu. Memang ditulis dulu liriknya, baru habis itu cari kata yang diucapin buat jadi satu notasi yang berirama. Research-nya itu seminggu, proses produksi kira-kira tiga sampai empat hari. Ya, prosesnya kurang lebih dua mingguan," jelas Eka.
Eka mengaku sengaja menantang dirinya untuk mengerjakan video yang lebih sulit, seperti video Ayo Jangan Golput (Gebrak!) .
"Kalau saya pada prinsipnya selalu ingin ada hal baru dalam berkarya. Saya sengaja memasukkan kata-kata yang sulit, musik yang rumit. Seperti yang pilpres ini, itu kan saya ambil satu-satu dari beberapa video, beda dengan yang dulu (Demi Tuhan dan BBM Campuran) itu kan cuma satu video saja, tinggal diubah saja notasinya," kata Eka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.