Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andy Serkis Sukses Menjadi Simpanse

Kompas.com - 08/08/2014, 18:33 WIB
LOS ANGELES, KOMPAS.com -- Penghargaan the Academy Award untuk kategori pemeran pria terbaik selama ini diberikan kepada para aktor yang menampilkan wajahnya saat memerankan manusia. Gagasan bahwa Oscar bisa saja diberikan kepada penampil tanpa wajah manusia masih dirasakan janggal.

Gagasan untuk memberikan Oscar kepada aktor yang memerankan kera dilontarkan pihak studio 20th Century Fox sebagai produser Dawn of the Planet of the Apes.

Pihak 20th Century Fox menganggap Andy Serkis (50), pemeran simpanse bernama Cesar layak mendapatkan penghargaan di the Academy Award. Serkis juga memerankan Cesar di sekuel sebelumnya Rise of The Planet of the Apes 2011.

"Tugas kami adalah membuat orang-orang sadar bahwa Oscar diberikan kepada penampil hebat meski mereka muncul di layar lebar dengan 'kulit' yang berbeda," kata Tom Rothman, co-chairman dan chief executive Fox Filmed Entertainment, seperti dikutip the Los Angeles Times.

Rothman merasa karakter kera dalam film tersebut sebagai permainan mimik wajah dan emosi yang hebat.

Serkis, aktor dan pengarang dari Inggris, ini harus memainkan mimik wajahnya sesuai dengan mimik wajah simpanse. Dengan teknologi digital, wajah Serkis ditempeli banyak sensor untuk merekam gerakan mimik wajah saat ia berperan sebagai simpanse. Hasil rekam gerak itu kemudian mereka rekonstruksi menjadi wajah nonmanusia di komputer.

Di sinilah tingkat kesulitan yang harus dikuasai para aktor di film yang berkisah tentang kerajaan kera ini. Selain Serkis, aktor lainnya juga harus menguasai bahasa tubuh golongan kera yang terdiri dari simpanse, gorila, dan orang utan.

Sebelum berperan sebagai simpanse, di kalangan Hollywood, Serkis dikenal sebagai ahli pemeran karakter nonmanusia. Ia pernah memainkan karakter Gollum di trilogi The Lord of the Ring, sebagai gorilla di film King Kong, dan menjadi Kapten Haddock di film Tintin terbaru.

Dalam wawancara dengan BBC, Serkis mengatakan, karakter yang kemudian direkonstruksi dengan teknologi digital membutuhkan proses akting, yang spesifik, sama sekali berbeda dengan akting tokoh manusia.

"Saya harus banyak bermain mimik wajah dan gerak gerik bahasa tubuh sesuai karakter digital yang diinginkan," kata Serkis. (Lusiana Indriasari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com