"Kami harus selalu terbuka. Jadi maksudnya kami enggak pernah fanatik ke salah satu genre atau salah satu artis. Kita mah ngeliat, 'Oh trennya begini". Kami dididik dari zaman kami masih di Padhayangan Project, kami melakukan kabaret dengan berbagai genre lagu," tutur Oon saat berbincang dengan Kompas.com di kantor Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (10/6/2015).
Berikutnya, semangat pantang menyerah yang dipelihara Project Pop sejak 1996 terbukti menjaga kekompakan mereka dalam berkarya meski industri musik kerap pasang surut.
"Walaupun zamannya susah seperti apa, kami enggak mau kalah sama zaman. Orang mau beli CD, enggak beli CD, zaman (ilegal) download atau apa. Kalau kami masih tetap ingin bertahan ya kami tetep berkarya seinginnya," ujar Udjo.
"Selama masyarakat masih menerima, kita terusin. Kerjaan kayak kita PHK-nya dari masyarakat. Bukan dari atasan kita atau produser kita, tapi masyarakat," timpal Oon.
Menghindari perselisihan internal ikut menjadi pagar persahabatan antar pesonel Project Pop. "Kami biasanya membatasi, memagari hal yang bisa digontok-gontokin. Tapi kalau masalah kerjaan, masalah karya, masalah kreasi, kami siap bergontok-gontokan," kata Udjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.