Aksan menyebut, apa yang dikerjakannya bersama sejumlah murid, alumnus, dan guru sekolah musik itu tidak sama dengan apa yang sudah dilakukan oleh pemusik legendaris Duke Ellington, yang telah tiada.
"Tantangannya, membawakan The Nutcracker ini dengan musik jazz, karena musik asli The Nutcracker adalah musik klasik karya Pyotr Illych Tchaikovsky," kata Aksan dalam jumpa pers The Nutcracker in Jazz di Graha Bakti Budaya, TIM, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2015) malam.
"Dia (Duke Ellington) cuma ambil beberapa lagu saja dan itu untuk diperdengarkan saja karena bentuknya dalam album," ujarnya.
"Nah, kami challenge untuk menampilkannya dengan jazz secara langsung untuk mengiringi (pertunjukan balet) The Nutcracker ini. Aransemen musiknya bukan big band gitu, udah modern dan bisa dibilang udah masuk contemporary jazz. Sudah kekinian lah istilahnya," ujarnya lagi.
"Tantangan lainnya, ya agar beda dengan apa yang telah dibuat Duke Ellington," tambahnya.
Aksan juga menceritakan proses penggarapan musik itu.
"Yang jelas musiknya live, maka latihannya juga lebih banyak, melibatkan multimedia juga, sangat panjang prosesnya. Musiknya dari pertengahan tahun udah jadi," tuturnya.
Sebagai informasi, The Nutcracker in Jazz merupakan pertunjukan baru dari Sumber Cipta Ballet, pusat pendidikan balet yang dibangun oleh ibu Aksan, mendiang maestro balet Farida Oetoyo.
Selain Aksan, yang bertindak sebagai pengarah musik, ada Arya Yudistira Syuman yang menjadi pengarah artistik sekaligus koreografer.
Melibatkan kira-kira 120 penari, The Nutcracker in Jazz diadakan selama dua kali, pada 19 Desember 2015 mulai pukul 19.00 WIB dan 20 Desember 2015 mulai pukul 16.00 WIB, di Graha Bakti Budaya.
The Nutcracker merupakan pertunjukan balet klasik. Koreografi aslinya dibuat oleh Marius Petipa dan Lev Ivanov.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.