KOMPAS.com – “Pintu teater 1 telah dibuka. Para penonton yang sudah memiliki karcis dipersilakan masuk ke ruang teater..”
Panggilan yang biasanya terdengar di bioskop tepat 10 menit sebelum film dimulai tersebut saat ini begitu dirindukan oleh para penggemar film.
Begitu juga dengan sensasi menonton film lewat layar lebar, ditemani popcorn dan minuman bersoda, serta kenyamanan sofa berlapis beludru.
Pasalnya, sudah kurang lebih enam bulan bioskop tidak beroperasi akibat pandemi Covid-19.
Sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan Senin (23/3/2020), sejumlah bisnis hiburan termasuk bioskop ditutup demi mencegah penyebaran virus corona
Tidak hanya itu, sejumlah film Hollywood pun batal tayang di bioskop. Sebut saja Fast & Furious 9 dan Black Widow.
Baca juga: Mungkinkah Bioskop Digeser Layanan Streaming Film
Hingga kini, belum tahu kapan sensasi menonton di bioskop dapat kembali dirasakan oleh para penggemar film.
Pandemi Covid-19 akhirnya membuat penggemar film mencari cara untuk memenuhi kebutuhan menonton film di rumah, salah satunya lewat layanan streaming.
Layanan tersebut sebenarnya tidak hanya menyediakan film. Bentuk hiburan lain, seperti serial TV, siaran olahraga, hingga acara anak-anak, juga tersedia dan dapat dinikmati dari rumah.
Akibat pandemi dan perubahan kebiasaan menonton, layanan video-on-demand mengalami lonjakan pengguna. Peningkatan ini dapat dilihat dari data yang dihimpun Statista pada Juli 2020.
Data tersebut menunjukkan bahwa pada 2020, pengguna layanan streaming video secara global meningkat tajam dari 785,1 juta pada 2019 menjadi 882 juta.
Fakta lonjakan akses ke platform layanan streaming ini ditangkap Mola TV sebagai tantangan untuk meningkatkan layanan dalam menyajikan konten berkualitas bagi pengguna.
Baca juga: Bioskop hingga Kelas Olahraga Dilarang Beroperasi di Jakarta sampai 13 Agustus
Mola TV, yang sebelumnya dikenal dengan tayangan Liga Inggrisnya, sebenarnya juga merupakan rumah bagi tayangan alternatif lainnya.
Pengguna layanan streaming Mola TV dapat menikmati film-film internasional dan serial televisi dengan rating tinggi seperti Killing Eve, City On A Hill, dan Wu Tang-An American Saga.
Kini, film-film block buster Hollywod pun tayang perdana di platform tersebut.
Salah satunya adalah Waiting for Barbarians yang dibintangi Johnny Depp dan Robert Pattinson.
Waiting for the Barbarians dirilis serentak di seluruh dunia pada Jumat (7/8/2020). Penggemar film di Indonesia dapat menontonnya secara perdana melalui Mola TV pada tanggal sama.
Film arahan sutradara asal Kolombia Cirro Guerra ini merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya pemenang hadiah Nobel Sastra, J.M Coetzee.
Waiting for the Barbarians mengambil latar abad ke-19 dan menceritakan praktik kolonialisme yang mengubah kehidupan di wilayah Asia.
Di film tersebut, Johnny Depp berperan sebagai Colonel Joll, polisi antagonis yang diberi tugas menyelesaikan masalah pemberontakan kaum barbarian di Empire dan kerap menggunakan metode penyiksaan dalam interogasi.
Johnny Depp beradu akting dengan Robert Pattinson yang berperan sebagai polisi junior dan selalu membayanginya.
Selain dua aktor tersebut, Waiting for the Barbarians juga dibintangi aktor kawakan peraih Oscar, Mark Rylance. Aktor Inggris ini memerankan peran protagonis dengan alias Magistrate.
Magistrate ini bukan nama sebenarnya. Di dalam novelnya pun, Coetzee tidak menyebutkan nama aslinya.
Magistrate merupakan seorang hakim pemerintah. Dia bertugas mengawasi penduduk multietnis di Empire. Namun, lambat laun, Magistrate mulai kecewa dengan Empire karena kehadiran sosok Colonel Joll yang kejam.
Konflik antara kedua tokoh ini pun muncul gara-gara perbedaan pendekatan dalam mengatasi masalah di tanah jajahan.
Cirro Guerra, sutradara film ini, pernah masuk nominasi Oscar di kategori “Best Foreign Language Film”. Uniknya, film Waiting for The Barbarians merupakan berbahasa Inggris pertamanya.
Guerra menggandeng sinematografer kawakan Chris Menges untuk menggarap sinematografi film ini.
Baca juga: Mola TV Tayangkan Film Waiting for The Barbarians, Ini Sinopsisnya
Menges bukan nama sembarangan. Ia telah memenangkan Oscar di kategori “Best Cinematography” untuk film The Killing Fields dan The Mission.
Tak heran, film berdurasi 102 menit ini menyuguhkan beragam adegan menawan yang akan memanjakan penonton.
Penayangan Waiting for the Barbarians di Mola TV menjadi sebuah pembuktian bahwa platform digital milik bangsa mampu mendapat kepercayaan Hollywood sebagai media tayang perdana.
Hal ini sekaligus menjadi bukti komitmen Mola TV untuk terus menghadirkan tayangan berkualitas bagi para pecinta film di Tanah Air.
Jika Anda termasuk yang penasaran dengan akting mereka sekaligus rindu dengan film-film yang biasanya hanya bisa ditonton lewat bioskop, menonton lewat platform seperti itu bisa jadi alternatif.
Caranya juga cukup mudah, yakni dengan mengakses aplikasi yang dapat diunduh dari Appstore dan Google Play, atau melalui situs Mola TV.
Setelah Waiting for the Barbarians, Mola TV akan menghadirkan film Iron Mask yang dibintangi Jacky Chan dan Arnold Schwarzenegger secara perdana pada September mendatang.
Kemudian pada Oktober 2020, film Professor and The Mad Man yang diperankan oleh Mel Gibson dan Sean Penn akan dirilis perdana di Mola TV.