Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar, Rekaman Diduga Percakapan Indra Bekti Bujuk Lalu Gigih

Kompas.com - 29/01/2016, 21:20 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Pembawa acara dan artis peran Indra Bekti (38) memang telah membantah tuduhan melecehkan pemain FTV bernama Lalu Gigih Arsanofa. Namun, sebuah rekaman belakangan muncul, berisi pembicaraan yang diduga suara Indra dan Gigih.

Pada rekaman suara yang diunggah via akun Intan Kita di YouTube dengan judul "Heboh: Rekaman Diduga Percakapan Indra Bekti dan Lalu Gigih Arsanofa", Jumat (29/1/2016), tersebut diketahui, percakapan ini terdiri atas dua lelaki yang diduga adalah Indra dan Gigih. Mereka terdengar sedang membahas masalah hukum.

"Aku pengin stop aja. Jangan dilanjutin lagi hal-hal beginian (laporan ke polisi). Please, dong," ucap pemilik suara yang diduga Indra, dalam rekaman tersebut.

Pemilik suara tersebut terdengar berkali-kali mencoba membujuk lawan bicaranya yang diduga Gigih untuk tak memperpanjang masalah tersebut hingga ke pihak berwajib.  

"Nanti masuk infotainment segala macam, masuk polisi. Kenapa? Aku minta kamu janji dong, boleh enggak untuk stop ini. Aku enggak mau seperti ini," tutur pemilik suara yang diduga adalah Indra.

Namun, tak terdengar kata sepakat dari pemilik suara yang diduga adalah Gigih. Ia hanya terus menegaskan bahwa jika memang merasa tak bersalah, maka "Indra" tak perlu takut.

"Kalau memang Kak Indra ngerasa enggak salah, ngapain takut, sih," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pihak Gigih menyatakan bahwa Indra mengiming-imingi dirinya dengan sejumlah pekerjaan agar mau memenuhi ajakan Indra untuk berhubungan intim sesama jenis.

Pernyataan itu disampaikan oleh kuasa hukum Gigih, Gading Satria Nainggolan, dalam wawancara per telepon pada Kamis (28/1/2016).

"Klien kami di Lombok, dia dijanjiin kerjaan, dijanjikan mau diorbitkan. Tahu-tahunya, pas ketemu, diajakin begitu (berhubungan intim)," tutur Gading.

Gading berkisah, Gigih berkenalan dengan Indra pada Mei 2015. Ketika itu, Gigih, yang tinggal di Lombok, diminta oleh Indra untuk menjalani sebuah pekerjaan.

"Jadi, awal kenalan klien saya dengan IB ini pada bulan Mei 2015. Lalu, klien saya disuruh ke Jakarta. Sampai di Jakarta, satu bulan enggak dikasih kerjaan. Karena itu, klien saya pulang lagi ke Lombok," ucap Gading.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com