Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DJ dari Era ke Era, Sejak Hampir Satu Abad Lalu

Kompas.com - 09/08/2016, 16:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Profesi disc jockey (DJ) bukan 10 atau 20 tahun saja ada dalam industri hiburan internasional.

Istilah DJ pun sudah hampir satu abad dikenal, jauh sebelum banyak acara dengan sajian EDM (electronic dance music) diselenggarakan sekarang.   

Situs hai-online.com menuliskan kembali secara ringkas sejarah internasional DJ dan membaginya menjadi lima era.

1. Era 1920-an hingga 1960-an
Pada era inilah istilah DJ muncul untuk kali pertama. Namun, DJ pada era ini bukanlah sosok yang memainkan musik, melainkan hanya memutarkan lagu.

Dulu, penyiar radio dianggap sebagai DJ, karena ia yang berkuasa sekaligus bertugas untuk memutar musik.

Christopher Stone merupakan sosok pertama di dunia yang dijuluki DJ.

Pada era yang sama, ada beberapa nama yang dikenal sebagai DJ, antara lain John Peel dan Casey Kasem.


2. Era 1970-an
Pada era ini terjadi perubahan tugas DJ, dari pemutar musik di radio menjadi pencipta yang juga memainkan musik dengan menggunakan alat dan piringan hitam.

Giorgio Moroder diyakini merupakan DJ sesungguhnya yang dikenal untuk kali pertama.

Lagunya yang berjudul "I Feel Love" merupakan produk awal musik elektronik di dunia, dengan alat yang masih terbilang besar dan rumit, yaitu turn table dengan piringan hitam.


3. Era 1980 hingga 1990-an
Istilah house music muncul untuk kali pertama pada era ini. Musik yang biasa disebut musik disko itu berjaya pada era ini.

Soal alat yang digunakan dan musiknya, terdapat perubahan dibandingkan dengan era sebelumnya.

Turn table terlihat sedikit lebih sederhana, tetapi tetap dengan piringan hitam.

Dari segi musik, jelas berbeda, sebagaimana yang dijelaskan di awal.

DJ yang terkenal pada era ini adalah, antara lain, Derrick May dan Larry Heard.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com