Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Remember The Flavor", Es Krim Pengubah Takdir

Kompas.com - 12/02/2017, 19:50 WIB

KOMPAS - Cinta bisa selembut es krim. Apalagi, cinta platonik, ibarat es krim vanila yang lembut, akrab, dan dirindukan saat tak ada. Rasanya selalu dikenang.

Menonton film Remember the Flavor: Biarkan Rasa Itu Memiliki, rasanya kira-kira seperti menikmati es krim vanila tadi. Film yang lembut tak meledak-ledak, romantis, tetapi tetap meninggalkan jejak rasa berkat puntiran jalan ceritanya.

Kesan romantis juga dibangun oleh soundtrack lagu "Panah Takdir" yang dibawakan oleh Andra and the Backbone. Mulai tayang pada 15 Februari, Remember the Flavor pas dengan momen Valentine alias Hari Kasih Sayang.

Kesan lembut sepanjang film dibumbui dengan suasana sedikit "gelap" dengan karakter utama sebagai penyanyi di sebuah bar.

Mereka yang punya kenangan akan Yogyakarta, sekali lagi akan dimanjakan. Sebelumnya, film Ada Apa Dengan Cinta 2 sempat membuat berbagai lokasi di Yogyakarta yang dikunjungi tokoh Rangga dan Cinta menjadi magnet bagi pengunjung.

Suasana Yogyakarta, baik lanskap dari atas maupun sudut menarik, misalnya Taman Sari, alun-alun selatan, dan Stasiun Lempuyangan muncul dalam Remember the Flavor.

Kenangan memang dominan dalam film itu. Gaya retro ikut terbangun dari toko es krim lintas generasi dengan perabotan tuanya, skuter, hingga mobil tua.

"Film ini memang bercerita tentang cinta, harapan, dan takdir. Cinta yang berbeda sekali karena kita mengangkat cinta platonik yang berakhir dengan takdir. Juga tentang kembali ke kota kenangan dan bernostalgia dengan rasa yang pernah ada," ujar sutradara film itu, Dyan Sunu Prastowo, dalam jumpa pers, Rabu (8/1).

Dyan Sunu "kebetulan" juga berasal dari Yogyakarta.

Remember the Flavor; Biarkan Rasa itu Memiliki bercerita tentang perempuan muda Melody Aluna (Sahira Anjani) yang bercita-cita menjadi penyanyi rekaman.

Adegan dibuka dengan Melody yang bertolak dari Jakarta menuju Yogyakarta. Di dalam kereta, dia bertemu seorang perempuan (Annisa Pagih).

Sepanjang perjalanan, Melody berbagi cerita dengan teman barunya tentang hubungannya dengan Dimas (Tarra Budiman), sahabat sejak duduk di sekolah menengah pertama. Cerita kemudian berjalan dengan kilas balik masa lalu Melody.

Melody berkisah, dia nekat menerima pekerjaan sebagai penyanyi bar, menggantikan ibunya, Citra Dewi (Djenar Maesa Ayu). Dia ingin ibunya beristirahat, berhenti dari pekerjaan malam. Namun, ibu yang menyanyi untuk hidup itu kecewa karena dipecat, lantas mengusir Melody dari rumah.

Saat itulah, Dimas jadi pahlawan. Dia meminta ayahnya, Hendro Pamungkas (Ferry Salim) mengizinkan Melody tinggal di toko es krim Mirasa milik keluarga. Sambil bekerja sebagai penyanyi, siangnya Melody membantu Dimas dan ayahnya di toko es krim.

Melody dan Dimas semakin dekat, tetapi tak pernah menyatakan hubungan mereka sehingga memunculkan pertanyaan dari sang ayah. "Jika cinta, aliran energi positifnya seharusnya mengalir," ujar Hendro.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com