Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bottlesmoker Takjub akan Musik Tradisi

Kompas.com - 17/05/2017, 15:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Duo pop elektronika asal Bandung, Bottlesmoker, terkagum-kagum dengan ragam gaya bernyanyi yang banyak dipakai dalam upacara-upacara tradisional di Nusantara.

Mereka hendak mendokumentasikan itu dalam album teranyar, Parakosmos, yang menurut rencana keluar Juni nanti.

Walau bercorak tradisional, mereka tak meninggalkan langgam elektronikanya.

"Kami bekerja sama dengan Aural Archipelago. Kami merespons hasil pendokumentasian dia dengan musik elektronik cara kami," kata Anggung Suherman alias Angkuy, di Jakarta, pekan lalu.

Aural Archipelago adalah proyek swadaya Palmer Keen, seorang etnomusikolog asal Amerika Serikat. Palmer berkeliling merekam musik dan lagu tradisi di berbagai pelosok Indonesia.

Baca juga: Bottlesmoker: Bandung ke Eslandia

Bottlesmoker mencuplik unsur vokalnya dari musik tradisional, yang beberapa di antaranya dipakai pada upacara tertentu.

Angkuy dan Ryan Nobie Adzani meracik nyanyian itu dengan ketukan dan bebunyian dari perangkat elektronik mereka.

Hasilnya, mereka bakal punya lagu dengan unsur vokal untuk pertama kalinya. Sejak terbentuk pada 2008, lagu-lagu mereka tak pernah diisi vokal.

Menurut Nobie, pola musik tradisional itu memiliki unsur kemiripan dengan corak musik elektronik di era modern sekarang, yaitu irama dan ketukan yang diulang-ulang.

Baca juga: Ke VFA 2017, Weird Genius Bawa Musik Elektronik Campur Gamelan Bali

"Ternyata pola pengulangan seperti pada musik disko sekarang ini sudah ada di musik tradisional kita sejak lama untuk mengiringi ritual tertentu," kata Nobie.

Mereka mulai mengerjakan album itu sejak 2016. Tahun itu, bagi Angkuy, adalah tahun paling paceklik manggung.

Makanya, mereka lebih punya waktu untuk menggarap musik baru. Mereka telah mengunggah cuplikan lagu baru "Humba Sumba", "Ratapan Timor", dan "Vertical" di akun media sosial.

Nantinya, album itu bakal tersedia untuk diunduh gratis lewat label internet Yesnowave. (HEI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 Mei 2017, di halaman 32 dengan judul "Takjub Musik Tradisi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com