Film tentang WR Supratman Dijadwalkan Tayang di Hari Sumpah Pemuda

SEMARANG, KOMPAS.com – Sosok pahlawan nasional Wage Rudolf Supratman kini diangkat dalam sebuah film layar lebar.

Kisah pencipta lagu Indonesia Raya diabadikan dalam film yang diberi judul Wage. Proses shooting untuk film ini pun sudah mulai dilakukan pada Jumat (21/2/2017) di Kota Lama Semarang.

Rencananya, pada 28 Oktober, atau ketika peringatan Sumpah Pemuda, film bergenre biopik ini tayang di seluruh layar lebar di penjuru nusantara.

Sutradara Film Wage John De Pantau mengatakan, proses penggarapan film Wage telah dimulai pada Jumat lalu, dan dijadwalkan selesai pada 20 Agustus mendatang. Syuting dilakukan di Kota Semarang selama delapan hari dengan spot gedung-gedung tua di kota itu.

“Selesainya syuting nanti tangal 20 Agustus, kita editing dan kita agak kebut, mau kejar di hari sumpah pemuda launchingnya, mudah-mudahan setelah itu bisa beredar di seluruh Indonesia,” kata Jhon kepada Kompas.com. 

[Baca juga: Perankan Sosok WR Supratman dalam Film Wage, Begini Persiapan Rendra]

Dikatakan John, pengambilan adegan di Kota Semarang bukan mengambil cerita sejarah Semarang tempo dulu.

Namun, sejumlah lokasi di kota lama dianggap pantas untuk menggambarkan suasana zaman klasik dulu, terutama saat WR Supratman hidup dan berkembang.

Gedung tua di Semarang juga bisa di-setting seperti halnya Jakarta tempo dulu, hingga setting kota-kota besar yang lain.

“Di Semarang bukan cerita Semarang, tapi Semarang punya kota lama yang bisa mewujudkan jadi beberapa setting sudut Jakarta, Makasar, dan berapa sudut Bandung, dan Surabaya,” ujarnya.

Film Wage dibuat dengan melibatkan sekitar 150 kru dengan 500 orang pemain. Aktor kunci dalam film berjumlah sekitar 50-70 orang. Jika ditotal dengan pemain pendukung hingga figuran, film ini melibatkan hingga 3000 orang.

“Aktor utama Wage, dengan 7 orang, keluarganya, 30 orang,” tambahnya.

Beberapa pemain bakal adu peran dalam film bertema nasionalisme itu. Diantaranya Tengku Rifnu Wikana, Rendra, Oim Ibrahim, Ferry Sofyan, dan Annisa Ayudya.

[Baca juga: Jay Subyakto Garap Film Dokumenter Sejarah Rempah-rempah Indonesia]