JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi Kamisan ke 505 terlihat berbeda dengan aksi-aksi pada Kamis sebelumnya.
Aktor film Filosofi Kopi Rio Dewanto dan Chicco Jericho nampak hadir dalam acara yang digelar oleh keluarga korban Pelanggaran HAM itu.
Mereka berdua berbaur dengan ratusan orang berpakaian serba gelap dan berpayung hitam mengenakan topeng wajah Munir Said Thalib, aktivis HAM yang dibunuh 13 tahun lalu.
Mereka berdiri menghadap Istana Kepresidenan. Orasi dan musiskalisasi puisi digelar di tengah kerumunan, lengkap dengan pengeras suara.
Tidak jauh dari situ, mobil VW Combi Filosofi Kopi menyediakan secangkir kopi hitam gratis untuk peserta aksi. Rio Dewanto pun sempat berorasi di sela-sela Aksi Kamisan.
"Yang saya tahu, saya baca Pak Jokowi janji menuntaskan kasus tersebut (Munir), tapi yang terjadi sampai detik ini bahkan kasus HAM bertambah terus," ujar Rio, Kamis (7/9/2017).
[Baca juga: Video: Chicco Jerikho dan Rio Dewanto Nyanyikan Sahabat Sejati]
Aksi Kamisan ke 505 sore itu didedikasikan untuk memperingati kematian Munir yang dibunuh pada 7 September 2004.
Pria yang akrab disapa Cak Munir itu meninggal dunia dalam perjalanan menuju Belanda, negeri yang menjadi tujuannya bersekolah selama beberapa tahun ke depan.
Dia diracun dalam penerbangan Garuda Indonesia GA-974 dari Jakarta menuju Amsterdam, yang sempat transit di Singapura. Sejumlah sidang di pengadilan telah digelar untuk mengadili pelaku pembunuhan Munir.
Bahkan, pengadilan telah menjatuhkan vonis 14 tahun penjara terhadap Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot Garuda yang saat itu sedang cuti, sebagai pelaku pembunuhan Munir.
Sejumlah fakta persidangan juga menyebut adanya dugaan keterlibatan petinggi Badan Intelijen Negara dalam kasus pembunuhan ini.
Namun, pada 13 Desember 2008, mantan Deputi V BIN Mayjen Purn Muchdi Purwoprandjono yang menjadi terdakwa dalam kasus ini divonis bebas dari segala dakwaan.
[Baca juga: Rio Dewanto Mulai Kagok Panggil Nama Chicco Jerikho]
Istri Munir, Suciwati, dalam orasinya meminta Presiden Joko Widodo menuntaskan Kasus pembunuhan suaminya.
Menurut Suciwati, Presiden Jokowi pernah berjanji akan menuntaskan kasus Munir saat mengundang 22 pakar hukum dan HAM pada 22 September 2016. Selain itu, dia juga meminta pemerintah mengumumkan hasil Tim Pencari Fakta kasus Munir kepada publik.
"Hari ini, 13 tahun lalu suami saya Munir Said Thalib dibunuh. Semoga Bapak Presiden masih ingat peristiwa pembunuhan yang menimpa suami saya. Dia dibunuh dengan cara curang serta pengecut. Hampir satu tahun saya belum melihat janji yang Bapak Presiden ucapkan terealisasi," ucap Suciwati.
[Baca juga: Bocoran Filosofi Kopi 2, Menguji Petualangan Ben dan Jody]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.