Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arie Kriting Berbagi Ilmu Menjadi Konsultan Komedi

Kompas.com - 04/01/2018, 16:19 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi konsultan komedi bukan hal baru bagi komika Arie Kriting. Tercatat sudah empat kali Arie duduk di posisi itu, yakni untuk film Ngenest, Warkop DKI Reborn, Gila Lu Ndro, dan Susah Sinyal.

Berbekal pengalamannya itu, Arie berbagi ilmu menjadi seorang konsultan komedi.

"Comedy consultant sebenarnya sama dengan action director," ucap Arie saat ditemui di Grand Mall Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini.

Jika action director atau pengarah laga bertugas menata koreografi aksi, mengatur ritme, menentukan gerakan dan lainnya, maka konsultan komedi pun memiliki deskripsi tugas yang sama.

"Ketika sebuah dialog disampaikan, adegan komedi itu kita pilah, oh ini set up, ini punch line," ujar Arie.

Ia juga menjelaskan, seorang konsultan komedi harus mampu memahami karakter sutradara dan kebutuhan dalam skenario.

Baca juga : Arie Kriting: Komedi Itu Tak Melulu Bertingkah Kocak

"Jadi kan konsultan komedi itu dia duduk di antara penonton sama director. Kami mencoba menerjemahkan komedi dalam script, kemudian keinginan sutradara level komedinya seperti apa dan eksekusi di lapangan apakah sudah sesuai," ujar Arie.

Karena itulah, menurut dia, seorang konsultan komedi harus bisa memahami struktur penulisan komedi terlebih dulu. Pasalnya, komedi panggung dan komedi dalam film sedikit berbeda.

Di panggung, lawakan bisa terjadi spontan dan "bebas". Sedangkan berkomedi dalam film, punya banyak batasan dan struktur.

"Karena kan komedi tidak sekadar lucu-lucuan. Ada punchline, timing, set up yang enggak boleh hilang, ada punchline yang ditebelin," ucapnya.

"Nah, yang harus dikuasai penulisan dulu untuk mempelajari. Menurutku untuk jadi comedy consultant, harus paham struktur penulisan komedi dulu," kata Arie lagi.

Lalu, seorang konsultan komedi juga harus bisa menempatkan diri sebagai penonton untuk memprediksi apakah sebuah lawakan tersampaikan dengan baik atau tidak.

Baca juga : Arie Kriting Sajikan Formula Komedi yang Baru

Karena, lanjut Arie, lawakan yang dianggap sudah lucu oleh sang konsultan komedi, belum tentu lucu bagi penonton.

"Jadi harus bisa membaca, misal seorang komedian kekuatannya di sini, ya bangun karakter di situ," ucapnya.

Kemudian, Arie mengatakan bahwa salah satu yang terpenting adalah tidak malas mengulik komedi. Konsultan komedi wajib berusaha keras menemukan ide kreatif supaya komedinya beda.

"Kalau kita malas nguliknya, komedinya akan gitu-gitu aja. Untuk sebuah komedi, script itu hanya menyediakan cetakan. Kadang memang punch line-nya ada, tapi dalam beberapa kasus hanya frame-nya, di situ comedy consultant memaksimalkannya," ujar Arie.

Terakhir, harus ada komunikasi yang baik antara konsultan komedi dengan para pemain.

"Sebenarnya tidak sulit mengeksekusi adegan komedi selama si pemain paham feel komedinya supaya hidup," ucap Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau