Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helmy Yahya Minta Waktu 2 Tahun Kembangkan TVRI

Kompas.com - 15/02/2018, 10:02 WIB
Tri Susanto Setiawan,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama TVRI Helmy Yahya meminta waktu dua tahun untuk mengembangkan konten siaran televisi milik pemerintah tersebut.

Hal itu dilakukan agar TVRI bisa bersaing dengan televisi swasta yang ada saat ini.

"Beri kami waktu dua atau tiga tahun akan terjadi apa," ujar Helmy dalam wawancara di Gedung TVRI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2018).

Helmy mengatakan ia membutuhkan waktu karena perubahan di berbagai lini tidak bisa dilakukan dengan cepat. Misalnya mengenai perencanaan keuangan, pergantiaan peralatan broacasting, dan mencari investor.

"Kalau cuma kreativitas saja ya bisa. At least kalau alat kami sudah bagus dan baru, tenaga muda sudah mulai datang, insya Allah. Sekarang aja belum tiga bulan sudah mulai ada perubahan," kata Helmy.

Saat ini, kata Helmy, ia menyiasati perubahan dengan menyuguhkan konten-konten yang lebih milenial. Contohnya pertunjukan musik lintas genre, bulan film, sinetron, kesenian tradisional, transformasi siaran berita, dan sebagainya.

"Kami juga ada Ria Jenaka, tempat para komika ya. Di situ akan ada Arie Kriting, Ge Pamungkas, Babe Cabita," kata Tantowi.

Baca juga : Helmy Yahya: Selama Maret, TVRI Usung Bulan Film

Sejauh ini, perubahan yang dilakukan Helmy sudah menarik para masyarakat untuk kembali menonton TVRI. Menurut dia, ini merupakan sebuah prestasi awal baginya.

"Saya walau dilahirkan di TVRI, tapi saya besar di TV swasta. Itu yang saya bawa," kata Helmy.

Baca juga : Helmy Yahya Perbanyak Konten Milenial di TVRI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau