JAKARTA, KOMPAS.com - Marvel Studios merilis film terbarunya, Black Panther, yang mengangkat kisah salah satu pahlawan super Marvel Cinematic Universe (MCU) dari Wakanda.
Cerita dimulai dari pengenalan asal usul terbentuknya negara fiktif Wakanda. Di mana Wakanda menyimpan dan merahasiakan keberadaan logam vibranium dari dunia luar.
Virabium yang jatuh ke bumi dari luar angkasa adalah sebuah mineral yang memiliki sumber kekuatan dahsyat. Perisai milik Captain America dan kostum Black Panther terbuat dari logam tersebut.
Berkat vibranium, Wakanda menjadi negara yang memiliki teknologi muktahir dibanding negara lainnya. Wakanda dibentuk oleh lima suku yang dulu pernah bertikai.
Setelah berakhirnya cerita film Captain America: Civil War (2015), T'Challa sang Black Panther (Chadwick Boeseman) kembali ke kampung halamannya untuk meneruskan tahta ayahnya, T'Chaka, yang tewas akibat sebuah serangan bom di Sokovia.
Sebelum meninggal, T'Chaka mengungkap penghianatan adiknya yang mencuri salah satu senjata berbahan vibranium. Celakanya senjata itu jatuh di tangan musuh mereka, Ulysses Klaue (Andy Serkis), orang asing pertama yang melihat kecanggihan negara Wakanda.
Baca juga : Chadwick Boseman Tak Khawatir Terjebak dengan Karakter Black Panther
T'Challa yang telah dinobatkan sebagai raja oleh lima suku di Wakanda langsung memulai misi pengejaran terhadap Klaue di Busan, Korea Selatan.
Misi ini membuat T'Challa bertemu dengan karakter antagonis Erik Killmonger (Michael B Jordan), yang ternyata masih memiliki silsilah keturunan dengan sang raja baru.
Film arahan sutradara Ryan Coogler tersebut memiliki cerita yang dalam dan padat. Di mana ia berhasil menampilkan karakter-karakter yang kuat.
T'Challa mengalami tantangan yang berat sebagai raja baru. Selain mendapatkan warisan masalah dari raja sebelumnya, pergolakan batin dan logikanya diuji lantaran harus menyeimbangkan dua pemikiran yang berbeda.
Pemikir konservatif dari kalangan tetua tidak ingin kekuatan vibranium diketahui dan dimanfaatkan bangsa lain. Jenderal sekaligus pengawal T'Challa, Okoye (Danai Gurira), adalah yang paling sepakat pendapat tersebut.
Okoye memimpin para ksatria perempuan di Wakanda dengan gahar dan pandang bulu.
Sementara ada pemikir yang menginginkan vibranium dapat dipergunakan untuk membantu bangsa lain, namun dengan cara kekerasan. Sosoknya adalah W'Kabi (Daniel Kaluuya), ketua suku perbatasan.
Baca juga : Chadwick Boseman Diet Ketat demi Kostum Black Panther
Di sisi lain, Nakia (Lupita Nyong'o), yang merupakan mantan pacar T'Challa sekaligus mata-mata Wakanda juga menginginkan Wakanda membuka diri ke dunia luar. Nakia berharap Wakanda dapat membantu masyarakat di negara lain secara positif.
Di sinilah pola pikir dan tindakan T'Challa sebagai seorang raja, negarawan, dan tentunya superhero Black Panther diuji secara matang.
Secara visualiasi, film garapan rumah produksi Marvel Studio sudah tidak diragukan lagi. Nuansa dan ekosistem kehidupan ala Afrika tersaji kental dengan sentuhan moderenisasi selayaknya kota-kota di planet luar.
Sayangnya, Black Panther bukan film Marvel yang mengedepankan tema lagu sebagai pemanis dan penyemangat di setiap adegan pertarungan.
Lagu-lagu penyanyi rap Kendrick Lamar yang digadang-gadang akan menjadi pendukung film jarang muncul. Berbeda saat menyaksikan film Guardian of The Galaxy ataupun Thor: Ragnarok yang membikin penonton gereget menyaksikannya.
Baca juga : Di Indonesia, Film Black Panther untuk Penonton 17 Tahun ke Atas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.