JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Kimo Stamboel mengatakan, bahwa membuat film yang diadaptasi dari games lebih sulit daripada buku novel.
Kimo menjadi sutradara untuk film Dreadout, yang diadaptasi dari game horor buatan developer lokal Digital Hapines berjudul sama.
"Lebih sulit. Game berbeda dengan buku, kalau buku lebih bertutur. Ini kan genre-nya person, ceritanya tidak detail. Untuk mengembangkan itu butuh waktu yang cukup lama sih," kata Kimo dalam jumpa pers di acara Game Event, Balai Kartini, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (14/7/2018).
Kimo membuat penulisan skenario Dreadout sejak 2014. Ia merampungkanya pada akhir 2017 lalu. Yang bikin sulit adalah menggali karakter-karakter yang ada di dalam games tersebut.
"Selain itu, gua kan juga kerjain film lain dan baru dapat kesempatan serius 2017 ini," ujarnya.
Baca juga: Game Dreadout Diangkat ke Layar Lebar
Perdana menggarap horor, Kimo mengaku akan mencoba membawa nuansa horor yang menyeramkan dalam film ini.
"Orang kalau main game-nya kan creepy, kultural rasa Indonesia ada. Gua mencoba masukin ke film ini. Karena film kan harus bisa lebih travel lagi ke internasional," kata dia.
"Orang luar lihat film lebih suka karakter kayak Pocong, Kuntilanak, daripada hantu lainnya. Gua mau bawa ini sebagai horornya Indonesia," sambung Kimo.
Terkait siapa saja pemain Dreadout, Kimo belum bisa berbicara lebih banyak. Saat ini, proses shooting tengah berlangsung di dua lokasi, yakni Jakarta dan Cibodas, Bogor, Jawa Barat.
"Sedang proses shooting, rencananya 35 hari," kata Kimo.
Dalam versi game, Dreadout menceritakan tentang Linda dan kawan-kawannya yang merupakan murid SMA. Mereka terjebak di kota yang sudah tidak dihuni lagi dan penuh dengan makhluk-makhluk supernatural.
Dalam game ini, pemain akan memainkan karakter Linda dan berusaha bertahan hidup di kota tersebut dengan menggunakan smartphone dan kamera SLR.
Baca juga: Sutradara Dreadout Akui Pikul Beban Kesuksesan Game yang Diadaptasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.