Bekraf Gandeng Iflix untuk Produksi Film Anak

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai upaya menggalakkan produksi film anak, Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) bekerja sama dengan layanan streaming video on demand, Iflix, akan menggarap sebuah film yang diangkat dari lagu-lagu anak.

Lagu tersebut merupakan lima finalis terbaik dari Lomba Cipta Lagu Anak yang dilakukan Bekraf beberapa waktu lalu bersama sutradara Mira Lesmana.

Hal itu dikatakan Kepala Bekraf, Triawan Munaf saat ditemui dalam acara #iflixFREEAnnouncement & Launch Party di Empirica, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018).

"Kemarin dibikin lomba cipta lagu anak. Nah sekarang lanjutannya apa nih? Kan ada lima finalis kan, satu pemenang dipilih juri, satu dipilih publik, tiga lainnya finalis," ucap Triawan.

"Begitu saya bilang sama Iflix 'yuk kita produksi film', jadi lagu anak itu dijadikan tema filmnya, langsung oke. Karena Iflix butuh konten jadi kayak gayung bersambut gitu," sambungnya.

Judul lagu-lagu tersebut adalah "Menjelajahi Dunia, "Teman", "Jika Hatimu Gundah Gulana", "Senyum Untuk Dunia" dan "This Is My Holiday".

"This Is My Holiday" milik Irianto Wally menjadi lagu pertama yang akan difilmkan.

Global Marketing Director of Iflix Indonesia  Jason Monteiro mengatakan bahwa proses penggarapan film tersebut baru memasuki tahap awal. Bila tak ada aral melintang, film itu akan dirilis tahun depan.

"To be honest, detail yang berikutnya belum bisa di-share. Pak Triawan baru bertemu kami dua minggu kemarin. Jadi proses untuk mencari script writer, producer, director, itu baru start dari sekarang, baru mulai," kata Jason.

"Kalau bisa we try launching early next year, tapi prosesnya sudah mulai dari sekarang," sambungnya.

Selain film akan menjadi original konten Iflix, Triawan juga akan mengupayakan film ini akan tayang di layar lebar.

Ini film anak pertama yang diproduksi oleh Iflix dan tidak hanya di Indonesia tapi negara yang ada Iflix.

"Tapi saya udah bilang film-film ini juga bisa diputar di teater nanti. Anak-anak jyga perlu mengalami kebersamaan nonton bioskop," imbuhnya.

Baca juga: Lukman Sardi: Kita Perlu Film Anak yang Benar-benar Indonesia