Pada kurun waktu tersebut, banyak grup lawak lahir, seperti Kwartet Jaya, Warkop, Jayakarta Grup, Bagito, dan Patrio adalah beberapa diantaranya.
Terakhir kali euforia kehadiran grup lawak terjadi pada pertengahan era 2000-an ketika salah satu stasiun televisi swasta mengadakan acara audisi grup lawak, jebolannya yang sempat terkenal adalah SOS, Bajaj, dan Limau.
Namun kini, eksistensi grup lawak perlahan mulai redup dan nyaris tak ada yang tersisa. Model lawak tunggal atau stand up comedy mulai menggantikannya.
Baca juga: Indro Warkop: Gila Lu Ndro! Keinginan Dono Warkop yang Terwujud
Menurut salah satu komedian senior, Indro Warkop, hal tersebut terjadi karena perubahan zaman yang lebih bebas berekspresi.
“Gejala sosial sih ya, sekarang kan lebih pada zaman yang bebas banget ya, berbeda dikit bikin bendera (grup lawak) baru, bukan hanya bubar, tapi terus pindah sana, loncat sana, loncat sini,” ucap Indro Warkop ketika ditemui di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (21/8/2018).
Indro mengungkapkan, mempertahankan grup lawak bukanlah hal mudah. Menurutnya, langgengnya kebersamaan Warkop yang ia jalani Bersama Dono dan Kasino adalah sebuah kebetulan.
“Kebetulannya gini, kebetulan kita dari latar belakang yang sama, jadinya pemikiran dan yang lainnya match,” kata Indro.
Indro menambahkan, agar tak mudah pecah karena perselisihan, sebuah grup lawak harus memiliki satu ikatan yang kuat.
“Buktinya Kasino, Dono pernah enggak ngomong tiga tahun, tapi tetap shooting bareng. Siapa yang tahu, siapa yang lihat, soalnya Warkop itu di atasnya Indonesia. Indonesia tetap, kita berbeda kok, kita enggak harus sama, tapi ngapain juga harus menghujat,” ucap Indro.
Indro pun bersyukur atas kelanggengan Warkop dan menganggapnya sebagai sebuah anugerah.
“Kebetulan kita lagi main-main terus jadi grup lawak dan legend, itu yang harus disyukuri,” kata Indro.
Baca juga: Asuransi untuk Biaya Pengobatan Istri Indro Warkop Sudah Capai Limit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.