BANDUNG, KOMPAS.com - Konser band asal Denmark Michael Learns to Rock (MLTR) di Trans Studio Bandung, Minggu (2/12/2018), menarik perhatian para fans dari luar ibu kota Jawa Barat itu.
Salah satunya adalah Fanda (22). Dara asal Maluku yang kini berkuliah di Yogyakarta ini mengaku menyukai lagu MLTR sejak pertama kali mendengarkan lagunya. Fanda datang dari Jogja ke Bandung untuk melihat langsung band tersebut.
Meski lagu tersebut terbilang tua baginya, bagi Fanda musik MLTR memiliki ciri khas tersendiri.
"Ada ciri khas tersendiri dari lagu ini, saya juga senang pas pertama denger lagu ini," katanya.
Senada dengan Fanda, Adel (21) sengaja datang dari Jakarta untuk melihat penampilan band MLTR tersebut. "Lagu favorit saya 'Paint My Love', itu ngena banget, lagunya enak," tuturnya.
Selain itu, dalam konser MLTR malam itu tampak sejumlah orang yang mengenakan baju bertuliskan MLTR. Mereka menyebut diri sebagai penggemar MLTR sejati yang kerap mengikuti jejak konser MLTR di Asia.
"Kami sangat menyukai MLTR, di mana pun mereka berada di situ kami ada," kata Nia
Komunitas yang beranggotakan 15 orang ini pun terbentuk secara dadakan saat MLTR konser di Jakarta tahun 2015 lalu. Lewat obrolan panjang saat itu akhirnya mereka membentuk komunitas tersebut.
Anggota komunitas ini berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya adalah Agus Priyono (36) yang mengaku menyukai MLTR sejak masih kecil.
Ia menonton konser pertama MLTR di Istora Senayan, Jakarta, pada 1994. Sejak itu Agus mengikuti langkah konser MLTR.
"Ada warna musik dan penampilan MLTR yang membuat saya menyukai band ini," katanya.
Ia tidak pernah kehilangan jejak konser MLTR. Agus sempat mengejar konsernya hingga Thailand. "Yang paling jauh itu saya kejar ke Thailand, di Asia ini masih kita kejar," katanya.
Di sisi lain, CEO Pajajaran dan Baraja, Jauhari Leon Kamal mengatakan meski lelah setelah tampil di sebuah pernikahan di Bali, MLTR langsung manggung ke Bandung.
"Cetak 2.550 termasuk udangan dan kelas yang ada. Sampai tadi pagi, lima harga sold out, habis. Tersisa festival. hari ini, festival ngebut jualannya," katanya.
Dengan konsep 90-an, memberikan intimasi penonton dengan masa itu melalui lagu roman dari band Pop rock tersebut.
"Seperti lagu Kahitna, penontonnya sampai level SMP. Sejak masuk mobil mama papahnya nyalain lagu Kahitna. Saya rasa model MLTR seperti itu karena mereka, si milenial terekspose dengan musik yang dinyalakan di kendaraan orangtuanya, milenial jadi fans juga. Musiknya juga easy listening," ujarnya.
Baca juga: Nostalgia Romantis Michael Learns to Rock di Bandung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.