JAKARTA, KOMPAS.com - Pemain drum band Nidji, Muhammad Adri Prakarsa, menjadi juri ajang pencarian bakat band Pucuk Cool Jam 2018 bertema COOLaboration Unlocked. Sebagai juri, Adri mengatakan bahwa ia akan bersikap layaknya seorang mentor.
Salah satu tips yang bisa ia bagikan kepada para kontestan adalah agar mereka terhindar dari "jebakan Batman" yang kerap menimpa pemusik pemula saat terjun ke industri musik.
"Lebih ke mentor-ing sih. Kami pernah kena "jebakan Batman" di sana sini, paling enggak saya bisa kasih tahu jangan ke sini, jangan ke situ," kata Adri di Ecology, Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2018).
"Petanya begini, kalau masuk label enaknya gini, kalau indie enaknya gini," sambungnya.
Selain itu, menurut Adri, sebuah band juga harus memiliki karakter yang unik selain punya kemampuan bermusik. Dari pengalamannya, keunikan sebuah band amat diperlukan untuk kelangsungan karier dan eksistensi mereka.
Ia lalu terkenang masa lalu ketika awal merintis karier bersama Nidji. Ardi berujar bahwa tidak mudah mencari jalan masuk ke industri musik saat itu. Karena itulah, unik adalah salah satu indikatornya dalam menilai sebagai juri.
"Kalau melihat proses audisi, saya teringat bagaimana dulu perjalanan memulai karier (bersama Nidji)," kata Adri.
"Di sini (Pucuk Cool Jam 2018) yang pasti unik ya karena kan kalau misalnya yang skillful lagi, yang rapi lagi, itu sudah biasa. Tapi gimana ketika mereka kolaborasi, mereka nawarin konsep yang unik yang bisa jadi pertimbangan menang, enggak cuma rapi doang," tambahnya.
Lantas sesulit apa bagi seorang Adri mencari peserta yang unik?
"Sulit. Karena band itu kadang-kadang kan oke, sama-sama bagus, tapi yang menentukan satu lagi apa? Seleranya. Jadi ketika sama-sama bagus, tapi mana yang seleranya lebih baik?" kata dia.
"Karena musik itu justru sesuai taste. Kadang ada yang seleranya sama dengan berjuta-juta orang, kadang seleranya dia cuma disukai ratusan orang. Tapi, balik lagi musik engak ada yang salah, musik itu adalah selera," sambung Adri.
Sebagai juri, Adri harus terjun ke enam kota besar di Indonesia. Kota-kota itu adalah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Samarinda. Ada 60 sekolah dari kota-kota tersebut yang terlibat dalam ajang pencarian bakat ini.
Baca juga: Giring Tidak Keluar dari Nidji meski Kelak Ada Vokalis Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.