Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pengakuan Barbie Kumalasari: Ingin Berdamai dengan Fairuz hingga Yakin Tak Jadi Tersangka

Kompas.com - 18/07/2019, 07:38 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Barbie Kumalasari kembali menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Rabu (17/7/2019).

Barbie diperiksa sebagai saksi dalam kasus video ikan asin yang menjerat suaminya, Galih Ginanjar.

Diberitakan sebelumnya, Fairuz A Rafiq melaporkan mantan suaminya, Galih Ginanjar, serta pemilik akun YouTube atas nama pasangan Rey Utami dan Pablo Benua dengan sangkaan pencemaran nama baik melalui media sosial.

Baca juga: Fairuz Tolak Cabut Laporan Polisi, Barbie Kumalasari Masih Pengin Mediasi

Laporan tersebut dibuat lantaran Galih melontarkan pernyataan bernada negatif terkait organ intim mantan istrinya tersebut. Pernyataan tersebut telah melecehkan Fairuz sebagai perempuan.

Berikut adalah fakta-fakta pemeriksaan Babrie yang kali kedua dia jalani:

1. Kangen Suami

Barbie mengaku rindu dengan suaminya Galih Ginanjar. Barbie belum bertemu Galih, sejak Galih ditangkap pada Kamis (11/7/2019) dini hari.

"Aku belum lihat Galih nih nanti mungkin kalau sudah selesai BAP. Kangen lah masa enggak kangen," ucap Barbie.

Barbie Kumalasari saat mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Rabu (17/7/2019).KOMPAS.com/IRA GITA Barbie Kumalasari saat mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Rabu (17/7/2019).

2. Barbie Tetap Ingin Berdamai

Barbie Kumalasari memberi tanggapan terkait pihak Fairuz A Rafiq yang menolak untuk melakukan mediasi.

Fairuz A Rafiq diektahui melaporkan mantan suaminya, Galih Ginanjar, serta pemilik akun YouTube atas nama pasangan Rey Utami dan Pablo Benua dengan sangkaan pencemaran nama baik melalui media sosial.

Baca juga: Barbie Kumalasari: Aku Belum Lihat Galih Nih, Kangen

"Oh iya lah pasti kita manusia pasti punya kesalahan punya kekhilafan jadi ya pasti damai pengin mediasi adalah," kata Barbie.

Meski demikian, Barbie menambahka dia ingin tetap mengambil jalur mediasi untuk menyelesaikan masalah ini.

"Enggak apa-apa yang penting kita orang beragama kan namanya manusia ada khilafnya ada salahnya ya pasti kita tetep nempuh jalan yang baik buat damai," sambungnya.

3. Yakin Tidak Akan Jadi Tersangka

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau