JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa Hukum Rey Utami dan Pablo Benua, Farhat Abbas menyebut polisi zalim karena telah menjebloskan tersangka kasus video ikan asin, Pablo dan Galih Ginanjar ke dalam sel tikus.
Hal itu disampaikan Farhat menanggapi komentar warganet setelah ia mengunggah foto Galih, Rey Utami, dan Pablo Benua di instagram pribadinya, @farhatabbasofficial pada Senin (5/8/2019).
Awalnya pemilik akun @patricia_boru_pakpahan menulis kalimat berikut di kolom komentar instagram Farhat Abbas.
Baca juga: Alasan Polisi Jebloskan Galih Ginanjar dan Pablo Benua ke Sel Tikus
"Kalau sejujurnya melihat foto mereka pasti ngenez kalau sadar bahwa dgn diposting lg ditahan diprodeo bkn suatu kebanggaan dch, saya jd curiga jgn2 bang FA secara halus ingin permalukan komplotan pemeran ikan asin..acting kalian baguzzz. Makasih bang FA tlah rutin mengupload wajah ngenez mereka jd nya masyarakat tau dch keadaan fisik sok mereka."
Kemudian berikut tanggapan Farhat Abbas atas komentar tersebut.
"..... Besoknya setelah tahu galih dan pablo masuk sel tikus, gue sempet protes dan tegur petugas di sana, kalian dzalim ya, orang merekam video positif dan bagian dari mediasi aja kalian hukum ke sel sempit, gelap dan terkunci, eh sekarang mau dihukum lagi, kasian banget lho,,, tapi mudah2an Tuhan melihat semua kejadian ini," demikian penggalan kalimat yang ditulis Farhat Abbas seperti dikutip Kompas.com, Selasa (6/8/2019).
Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com masih berusaha menghubungi Farhat Abbas untuk menanyakan lebih jauh terkait hal ini.
Sebelumnya Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Metro Jaya AKBP Barnabas S Iman mengatakan, penjeblosan Galih dan Pablo ke dalam sel tikus bukan tanpa alasan.
Barnabas mengatakan, pada tanggal 19 Juli 2019 Galih Ginanjar dan Pablo Benua kedapatan membawa ponsel saat petugas rutan melakukan razia.
Baca juga: Betah di Sel Tikus, Galih Ginanjar Ogah Pindah ke Kamar Tahanan
Atas perbuatan keduanya, polisi kemudian menjebloskan mereka ke dalam sel tikus selama satu minggu.
Namun setelah sanksi pertama, Pablo dan Galih kembali melakukan pelanggaran.
Mereka kedapatan membuat video dan foto dengan ponsel yang dibawa kuasa hukum mereka, Farhat Abbas di area rutan. Hal itu membuat sanksi terhadap keduanya diperpanjang selama satu minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.