Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Rilis Tahun Berapa? Dan Bagaimana Bisa Berkembang Pesat?

Kompas.com - 13/12/2022, 18:43 WIB
Melvina Tionardus,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Media sosial TikTok menarik perhatian banyak warga dunia dari berbagai kalangan belakangan ini.

Dengan beragamnya konten, kreator kreatif nan lucu pun bermunculan dan membawa mereka pada popularitas.

Sebenarnya TikTok bukan media sosial pendatang baru di jagat internet.

Rilis

TikTok dirilis oleh perusahaan ByteDance di China pada September 2016.

Di China aplikasi video pendek ini bernama Douyin.

Tahun 2017 aplikasi ini baru diuncurkan untuk ponsel iOS dan Android.

Faktor pesat

Sempat dianggap sebagai aplikasi alay dan ecek-ecek, TikTok mendadak menjadi mainan favorit banyak orang di masa pandemi yang dimulai tahun 2020.

Ada beberapa faktor pesatnya perkembangan TikTok yang Kompas.com coba himpun dari sejumlah sumber.

  • Mudah digunakan

Tembok pembatas di TikTok antara menjadi kreator dan penikmat video hampir tidak ada, tidak seperti di YouTube.

Di TikTok, warganet dapat dengan bebas menggunakan lagu apapun tanpa takut terkena copyright. Juga di aplikasi ini tidak ada iklan berseliweran seperti pada Facebook dan Instagram.

  • Dance challenge

Tak bisa dipungkiri TikTok digemari remaja dan anak muda karena dipakai untuk berjoget mengikuti dance challenge ataupun sekadar membuat koreografi kreasi sendiri yang disatukan ke lagu-lagu viral.

  • FYP

For Your Page (FYP) merupakan fitur kekuatan TikTok. Pengguna baru akan melihat tampilan FYP ketika membuka aplikasi tersebut.

Bahkan saat Anda tidak mengikuti akun satu pun, FYP Anda akan terisi dengan aliran video pendek tanpa akhir yang diambil dari apa yang populer di TikTok, dari segala bidang. 

Jadi, tanpa teman atau pengikut pengguna TikTok tidak akan kesepian.

Pihak TikTok mengatakan rekomendasi FYP didasaekan pada faktor video yang Anda sukai atau bagikan, akun yang diikuti, komentar yang ditulis, dan konten yang dibuat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com