Akan tetapi, mereka berdua punya siasat untuk tampil dengan tetap "gaya". "Kami pakai baju tiga lapis, celana lapis empat...," kata Lea yang bertelepon setelah turun gunung dan berada di Surabaya, Sabtu (22/6/2013) siang.
Untungnya, Lea membawa kain tenun yang ia beli saat jalan-jalan ke Sumbawa. "Kain tenun itu cukup tebel, aku lilit-lilit sampai membentuk kayak buntut kuda. Malah fashionable haha...," katanya.
Meski dingin, kata Lea, suasana penonton terasa hangat. Bandanaira yang antara lain membawakan lagu "Tanah Airku", "Desaku", dan "Ibu Kita Kartini" mendapat sambutan meriah. Bahkan, penonton ikut bernyanyi. "Suasana benar-benar di desa, di tengah alam."
Jazz Gunung yang menampilkan Djaduk Ferianto, Balawan, dan kawan-kawan itu memang digelar di alam bebas hingga berlakulah hukum alam, termasuk hawa dingin dan hujan. Bandanaira yang dijadwal bermain pada Jumat (21/6/2013) pukul enam baru tampil pukul sembilan malam karena hujan. "Kita berserah sama alam...." (XAR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.