Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semilir Angin dan Cipratan Air dalam Gedung Bioskop

Kompas.com - 25/08/2013, 18:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Ada sensasi lain di gedung bioskop. Ketika penonton menikmati adegan kapal yang sedang melaju di laut, tiba-tiba dari tempat duduk terasa semilir angin sejuk mengembus ke wajah. Ketika seekor makhluk laut berkecipak di permukaan air, tiba-tiba airnya menciprat wajah kita. Dan ketika ada pedang terhunus, efek kibasannya terasa lewat di samping telinga kita. Wusss...!

Itulah sensasi ekstra lewat teknologi 4DX yang untuk pertama kalinya diperkenalkan kepada penonton film di Indonesia lewat jaringan bioskop Blitzmegaplex, Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (21/8/2013). Sebagai perkenalan, penonton diajak menikmati film Percy Jackson: Sea of Monsters, dengan segala efek gerak, air, angin, sinar, dan bau. Ada lagi efek gelembung (bubble).

Perangkat penimbul efek itu terpasang di gedung bioskop seperti blower atau alat pengembus udara serupa kipas yang terpasang di bagian kanan dan kiri atas gedung. Adapun alat pemercik air terpasang di depan masing-masing penonton. Posisinya berada di bagian belakang sandaran tempat duduk. Sementara itu, efek kibasan obyek berupa desiran terpasang di kiri-kanan sandaran kursi.

"Kami ingin memberikan penonton pengalaman berbeda di sinema," kata Dian Sunardi, Direktur Pemasaran Graha Layar Prima, yang membawahi Blitzmegaplex.

Pada perkenalan awal teknologi 4D ditampilkan cuplikan film Indonesia The Raid, arahan sutradara Gareth Evans, dan Modus Anomali karya Joko Anwar. Pada adegan tembak-menembak dalam The Raid sempat sepintas tercium bau mesiu. Sementara dalam Modus Anomali, penonton diajak merasakan sensasi berada di dalam peti sempit yang digedor-gedor dari luar. Tempat duduk serasa digedor-gedor seperti ditendang oleh penonton di belakang kita.

Yang paling terasa adalah sensasi gerak, seperti pada laju mobil dalam cuplikan film Fast and Furious. Sensasi gerak akan terasa kuat ketika posisi duduk pengendara sama arahnya dengan posisi duduk penonton. Ketika mobil melesat di jalan raya dan menikung tajam, tempat duduk bergerak merespons gerak mobil di layar. Sesaat Anda boleh merasa sebagai aktor Vin Diesel yang memerankan tokoh Dominic Toretto dalam film tersebut.

Syarat
Untuk sementara ini fasilitas 4D baru terpasang di Blitzmegaplex, Grand Indonesia. Namun, menurut Dian Sunardi, nantinya fasilitas serupa akan dipasang di lokasi Blitz yang lain. Dengan tempat seturut gerak obyek di layar, 4D relatif aman dan nyaman. Akan tetapi, ada persyaratan tertentu bagi penonton. Anak di bawah usia 4 tahun, atau orang bertinggi kurang dari 100 cm, juga perempuan hamil, tidak diperkenankan menonton dengan format 4D.

Teknologi 4D diperkenalkan oleh perusahaan Korea Selatan pada 2011. Teknologi itu sejauh ini telah digunakan di 59 lokasi di 16 negara, antara lain China, Thailand, Brasil, dan Jepang. Namun, "anehnya", Amerika Serikat yang dikenal sebagai produsen film besar justru belum menggunakan teknologi tersebut.

Harga tiket di Blitz dengan fasilitas 4D berkisar Rp 120.000-Rp 150.000 tergantung jam putar dan format film, 2 dimensi/3 dimensi.

Angin, air, gerak, dan bau mungkin hanyalah sensasi ekstra. Film tampaknya tetap menjadi santapan mata dan telinga. (XAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com