Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Jazz dan Anggur

Kompas.com - 30/03/2014, 17:21 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Apa hubungan jazz dengan anggur alias wine? Apa pula hubungan semua itu dengan album?

Diperlukan ilmu "otak-atik gathuk" untuk menghubung-hubungkan antara jazz, anggur, dan pesta. Itulah yang dilakukan album Red a Music & Wine Party. Dengan cerdik, Warner Music mengompilasi lagu-lagu secara tematis dalam satu album yang terdiri atas 30 lagu. Daftar lagu/komposisi dirancang untuk menghadirkan suasana, atmosfer, ambiance, kala orang sedang menikmati wine dan pesta.

Cukup unik. Dalam album disertakan buklet berisi sejumlah resep makanan, seperti Sauteed Shrimps with Garlic, White Wine & Chili. Ada pula resep Roasted Sardine with Red Bell Pepper Salad & Grilled Potato. Semua resep disertai keterangan singkat cara menghidangkan. Ada pula tips seputar pemilihan wine yang cocok untuk kawan santap masing-masing menu.

Ronny Lau, kritikus musik dan wine yang menulis pengantar album ini, menyebutkan, kehadiran musik menciptakan hubungan harmonis antara kelezatan santapan lezat dan wine. Ia mengatakan, album ini merupakan kombinasi unik antara pilihan musik yang bagus dan pengenalan tentang anggur serta santapan lezat.

Berselera
Sebanyak 30 pilihan komposisi di album ini memang bisa dibilang berselera. Album terdiri dari dua CD dengan pembagian cukup tegas. CD pertama disebut "Day" berisi 15 lagu dengan kategori smooth jazz. Adapun CD kedua, "Night", memuat 15 komposisi bergenre straight ahead jazz. Pada setiap album diawali dengan komposisi "Days of Wine and Roses".

Apa itu smooth jazz? Pengantar album ini menyebutnya sebagai gabungan antara jazz tradisional dan R&B, funk, rock n' roll, dan pop. Smooth jazz dikatakan sebagai obat pereda penat bagi warga kota besar yang hidup dalam tekanan. Smooth jazz dikatakan bisa membantu orang untuk relaks.

Adapun straight ahead jazz adalah jazz yang tidak mengandung unsur-unsur yang melekat dalam smooth jazz tersebut. Musisi straight ahead jazz cenderung menggunakan instrumen akustik. Mereka kembali ke akar pembentuk jazz modern, yaitu bebop, hard bop, dan cool jazz.

Pada album ini, untuk kategori smooth jazz ditampilkan, antara lain, Grover Washington, David Sanborn, Earl Klugh, Patti Austin, Lee Ritenour, Fourplay, dan Joe Sample. Adapun untuk straight ahead jazz disuguhkan para biang jazz, seperti Art Farmer, John Coltrane, Duke Ellington, Sarah Vaughan, Stan Getz, Freddie Hubbard, Milt Jackson, dan Herbie Mann.

Pilihan komposisi cukup berbobot. Lagu ”Days of Wine and Roses” dipilihkan dari permainan Art Farmer Quartet dari album Interaction terbitan Atlantic Record (1963). Art Farmer yang memainkan flugehorn dikawal jazzer berkelas Jim Hall pada gitar, Steve Swallow (bas), dan Walter Perkins (drum).

Pada lagu kedua, dipilih legenda jazz saksofonis John Coltrane dengan "Everytime We Say Goodbye". Coltrane tampil bersama beberapa tokoh jazz, yaitu Eric Dolphy pada Saksofon, Elvin Jones (drum), McCoy Tyner (piano), dan Reggie Workman (bas). Adapun trompetis Freddie Hubbard menampilkan "Misty" dari album Sweet Return (1983). Ia dikawal drummer jazz Roy Hanynes dan bas oleh Eddie Gomez.

Lebih "tua" dari generasi Coltrane dan Hubbard, ada pula Duke Ellington dengan orkesnya dalam "The Good Life". Meski Ellington meramaikan jazz di era 1930-an, komposisi ini diambil dari rekaman tahun 1960-an ketika generasi Coltrane mengubah arah jazz. Ellington menunjukkan gaya elegan dengan menampilkan sisa-sisa laskar lama, seperti Paul Gonsalves, Ben Webster, dan Johnny Hodges.

Straight ahead jazz pada CD 1 itu memang sebuah "selera" yang berbeda jika dibandingkan dengan smooth jazz pada CD 2. Namun, album ini memang tampak dirancang untuk merengkuh beragam selera dari sesama penikmat jazz. Namun, dasar pemilihan komposisi tetap sama, yaitu menghadirkan suasana nyaman bersama wine dan lezatnya santapan dalam pesta.

"Gimmick", jurus jualan
Cara pengemasan album Red a Music & Wine Party bisa dikatakan sebagai gimmick cerdik agar orang kembali melirik album musik yang belakangan cukup seret penjualannya. Dengan konsep serupa, Warner juga mengeluarkan album kompilasi Slow Under the Covers serta The Greatest Love of All.

Album Slow Under the Covers disertai subjudul Simply the best songs to stay in bed. Sampul berupa ranjang dengan seprai dan bantal putih. Dengan kata lain, sebanyak 32 lagu dalam album ini dirancang sebagai lagu kamar. Lagu yang alon-alon, lembut, untuk bersantai-santai dalam aktivitas kamar. Genre bisa beragam, yang penting: slow. Tersebutlah antara lain "The Shadow of Your Smile" dari John Steven, "Vincent (Starry Night)" versi Josh Groban, "The Way You Look Tonight" (Michael Buble), dan "Don’t Know Why"-nya Norah Jones.

Adapun album The Greatest Love of All berupa kompilasi bertema cinta. Ini jenis kompilasi yang sudah tergolong umum dan kerap dibuat dari masa ke masa. Terdiri dari 2 CD, album memuat 36 lagu cinta dari beragam era. Dari selera hari ini ada Bruno Mars dengan "Just the Way You Are". Dari era 2000-an terpilih Westlife lewat "Swear it Again". Mundur ke era 1990-an ada Roxette dengan "It Must have Been Love". Adapun dari era 1980-an ada George Benson dengan "Nothing Gonna Change My Love for You".

Kompilasi tematis rupanya cukup ampuh untuk jualan album fisik saat ini. Menurut Jusak Sutiono, Managing Director Warner Music Indonesia, album kompilasi tematis rata-rata terjual sampai 3.000 keping. "Sekarang ini kami jualan untuk target market yang benar-benar spesifik. Kami berpikir pembeli itu masih ada," tutur Jusak.

Pihak label tampak tidak lagi menonjolkan menjual siapa, tetapi untuk siapa. Sang siapa itulah yang disebut Jusak sebagai pembeli spesifik. Mereka disuguhi album yang dirancang dengan "menu" spesifik, tematik. Pembeli itu dikatakan Jusak adalah kalangan usia 30-40-an tahun, para profesional muda, pekerja kantoran. Mereka disebut Jusak sebagai pembeli loyal CD. ”Mereka membeli satu CD, tetapi dapat lagu-lagu yang semuanya enak. Kalau diputar di mobil, itu enak,” kata Jusak.

Prinsipnya, materi boleh lawas, tetapi kemasan perlu cerdas. (XAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com