"Mereka itu baru di dunia komedi, Benyamin kan legend, panutan semua, tokoh nasional, senior di dunia komedian, kenapa disamakan dengan anjing," ujar Jiung ketika diwawancara oleh Kompas.com melalui telepon, Selasa (24/6/2014) malam.
Lanjut pria yang selalu membawakan lagu-lagu Benyamin ini, YKS sudah seharusnya dihentikan. Ia menilai acara itu tidak berbobot.
"Acara enggak guna, banyak yang ingin acara itu distop. Komedian kan seharusnya cerdas. Distop aja, udah enggak mutu, acaranya gitu doang," tegas Jiung.
Pihak TransTV sudah menyampaikan permohonan maafnya kepada pihak keluarga dan penggemar Benyamin yang berunjuk rasa di halaman gedung TransTV, Jakarta, Selasa (26/4/2014) siang.
"Setelah mereview tayangan YKS tersebut kami sangat menyesalkan adegan spontan yang dilakukan oleh Ferdian pada saat menghipnotis Caisar. Apalagi adegan tersebut dilakukan pada tayangan siaran langsung, sehingga tidak melalui proses editing. Sebagai bentuk klarifikasi atas kesalahan tersebut pada tayangan yang sama di segmen berikutnya Ferdian dan team YKS langsung memberikan pernyataan maaf atas kekhilafan yang dilakukan dan menjelaskan bahwa tidak ada maksud untuk melecehkan siapapun," terang Kepala Departemen Marketing Public Relations TransTV, A Hadiansyah Lubis, dalam e-mail siaran pers yang dikirim oleh pihak TransTV kepada Kompas.com.
Namun, menurut Jiung, permohonan maaf itu tidak cukup.
"Enggak cukup. Mereka sering banget lakuin itu, enggak sekali. Biar kapok. Stop aja, banyak masyarakat yang komplain, gitu-gitu doang, enggak mencerdaskan bangsa," tegas Jiung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.