Dua versi film Soekarno telah beredar di pasaran, yakni versi asli atau orisinal yang ditayangkan di bioskop-bioskop di Indonesia pada akhir 2013 dan di Singapura pada Agustus 2014.
Sementara Soekarno versi yang lebih panjang kini beredar di bioskop di Tanah Air. Adapun versi untuk Jepang dan Toronto masih dalam penggarapan.
"Saya selalu ingin menampilkan seluruh adegan yang terekam dalam film Soekarno karena saya anggap semua penting. Sayang, durasinya terbatas. Ketika ada kesempatan film itu diputar ulang, saya gunakan kesempatan itu untuk memunculkan versi (film) panjangnya," kata Hanung pada pemutaran perdana film Soekarno di Singapura, pekan lalu.
Hanung senang mengutak-atik film garapannya ini. Memfilmkan Soekarno memang cita-cita dia sedari kecil. Tak heran, ketika cita-cita itu kesampaian, dia tak mau setengah-setengah.
Untuk versi Jepang, Hanung menambah adegan perundingan Soekarno dengan Laksamana Meida. Dalam adegan itu digambarkan pihak Jepang ingin menyingkirkan Hatta yang dianggap tak loyal. Namun, Soekarno memilih tetap bersama Hatta atau perundingan batal. Sebaliknya, Hatta membantu menuliskan surat cerai untuk Inggit, istri Soekarno.
"Versi ini menggambarkan sosok Soekarno-Hatta tak terpisahkan," kata Hanung bersemangat. Untuk versi Toronto, dia mencuplik adegan yang tak masuk dalam ketiga versi lainnya. (NIT)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.