Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewa Budjana Gandeng Komposer Scoring Film "Birdman"

Kompas.com - 27/02/2015, 14:55 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pemain gitar I Dewa Gede Budjana (51) atau Dewa Budjana pada 25 Februari 2015 merilis Hasta Karma, album solo kedelapannya untuk pasar musik Indonesia dan yang keempat untuk pasar musik internasional. Album yang direkam secara live di Kaleidoscope Sound Studios, New York, AS, pada Januari 2014, itu melibatkan pemain drum Antonio Sanchez, yang juga merupakan komposer scoring untuk film peraih Best Picture versi Academy Awards 2015, Birdman.

"Drummer saya, namanya Antonio Sanchez. Kebetulan dia yang bikin scoring untuk film Birdman. Jadi, lumayan heboh juga waktu saya diwawancara oleh media di Amerika Serikat," cerita Budjana, yang juga merupakan gitaris band GIGI, dalam jumpa pers peluncuran album Hasta Karma, di Foodism, Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Tak menggandeng Sanchez saja, Budjana, yang memainkan gitar elektrik, gitar akustik, dan soundscapes, juga didukung oleh dua pemusik internasional lain dari AS, yaitu Joe Locke (vibrafon) dan Ben Williams (upright bass). Sanchez dan Williams merupakan para personel Pat Metheny Unity Group.

"Pemain saya yang lain juga sebetulnya sama hebatnya," ungkap Budjana.

Di samping mereka, ada pula pemain piano dan melodica andal dari Tanah Air yang mengisi komposisi-komposisi "Ruang Idealis", "Just Kidung", dan "Payogan Rain".

"Ada juga Mas Indra Lesmana, yang ikut main piano di hampir semua lagu yang direkam di Jakarta," jelas Budjana.

Untuk komposisi-komposisi yang menjadi materi album Hasta Karma, lelaki Bali ini memadukan musik jazz dengan world music, terutama notasi dan harmonisasi musik Bali.

"Sebetulnya, saya bukan pemain musik jazz yang baik, tapi dasar jazz-nya ada. Unsur Bali pasti ada. Notasi-notasi gamelan Bali pasti ada, walaupun belum tentu dimainkan pakai gamelan. Saya bisa pakai gitar, terompet, harmonika," jelas Budjana.

Untuk Hasta Karma (hasta sama dengan delapan, artinya album kedelapan; karma artinya karma), Budjana juga merekam ulang secara live komposisi "Ruang Dialisis". Ke dalam hasil rekaman ulang tersebut, Budjana memasukkan hasil rekaman lama dari vokal neneknya, mendiang Jro Ktut Sidemen. Rekaman lama vokal sang nenek dikerjakan di Klungkung, Bali, pada 1997.

Mixing album itu dikerjakan di Ravenswork Studio, Los Angeles, California, AS, pada Juni dan Juli 2014, dan mastering-nya dilakukan pada Juli 2014.

Untuk album itu, selain menjadi gitaris, pencipta komposisi, aranjer, dan produser musiknya, Budjana juga bertindak sebagai produser eksekutif rekanan (co-executive producer). Untuk pasar musik Indonesia, album itu diedarkan oleh label deMajors, sedangkan untuk pasar musik internasional diedarkan oleh label Moonjune Records.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com