"Yang unik itu waktu di Bandung. Kami main di car free day, main di depan publik jam tujuh pagi sampai jam delapan pagi. Itu seru, menyenangkan," tutur Syaharani bercerita kepada Kompas.com di Senayan Golf Driving Range, Jakarta Pusat, Selasa lalu (28/4/2015), setelah tampil dalam acara Feminite: Kompas.com Female Intimate Moment, yang diadakan oleh Kompas.com Female bersama Kompas.com Entertainment, Recapital Life Insurance (ReLife), PAC Martha Tilaar, dan Brawijaya Women & Children Hospital.
Pada CFD itu, ESQI:EF mengenalkan album tersebut dan single pertama dari album itu, "Morning Coffee". Sesuai judul lagu tersebut, dalam kesempatan itu disediakan pula minuman kopi hangat, kue tradisional, serta nasi dan lauk dibungkus daun pisang.
Yang seru dan menyenangkan, menurut Syaharani, orang-orang di CFD tersebut terlihat bersemangat menikmati musik mereka sambil menyeruput kopi hangat.
"Kami main. Ada panggung dari sponsor kami. Habis CFD nonton musik sambil minum kopi. Banyak komunitas yang ikut nonton kayak komunitas sepeda, roller skate," tuturnya.
Ia menambahkan, cuaca pagi itu cerah ketika ia dan kawan-kawannya menyuguhkan beberapa lagu dari album tersebut. Ada pula komunitas perkusi dari Bandung yang ikut menyemarakkan pertunjukan itu.
Semangat lagu "Morning Coffee" pun, menurut Syaharani, benar-benar bisa mereka sebarkan ketika itu.
"Supaya sesuai lagunya, 'Morning Coffee'. Awalnya pada ragu, mana mungkin pagi-pagi (berpromosi). Biasanya kan siang atau sore promo. aku bilang, coba aja. Siapa tahu seru, pagi-pagi ngopi bareng. Alhamdulillah banyak yang datang," ucapnya.
ESQI:EF, sambung Syaharani, berharap kelak juga bisa mempromosikan album itu pada CFD Jakarta.
"Baru sekali sih kayak gitu (tampil pada CFD). Ke depan belum tahu, tapi berharap, karena suasananya seru, menyenangkan, semarak," katanya.
Selain itu, diungkapkan oleh Syaharani, ia bersama bandnya juga melakukan promosi album tersebut ketika mengisi acara kampus dan acara perusahaan.
"Kalau untuk radio, kami ada beberapa kerja sama, biasanya di bulan pertama setelah launching. Kemudian untuk single kedua dan ketiga biasanya kami mengirimkan ke media, baik TV, radio, internet. Juga, undang mereka ke launching video pertama sampai ketiga," imbuhnya.
Syaharani mengatakan pula, sebagai grup indie, yang tak bernaung di bawah label rekaman bermodal besar dan berjaringan luas, ESQI:EF dan manajemen mereka harus pandai-pandai mencari cara untuk menjalankan promosi album baru mereka.
"Label kan sudah ada budget dan network. Kami kan indie, start dari yang kecil. Kalau promo video, di YouTube aja (tidak lewat TV). Lebih ke online sih memang," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.