"Jadi itu dia aku terusin. Aku kan cita-citanya pengin jadi menteri," ujar Tasya dalam wawancara di Galeri Indonesia Kaya West Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (14/6/2015).
Andaikan menjadi seorang menteri, Tasya mengaku tidak ingin menjadi seorang pejabat tinggi negara yang tidak paham bidang yang diemban.
"Masa kalian mau menterinya enggak sekolah tinggi? Jadi lebih prefer sekolah di bidangnya," kata perempuan yang berencana mengambil studi Master Public Policy tersebut.
Pelantun lagu "Aku Anak Gembala" itu mengatakan bahwa ia telanjur jatuh cinta dengan ilmu kebijakan publik. "Karena selama ini aku jadi duta lingkungan dan konsumen. Aku juga baru mendirikan yayasan lingkungan. Kebijakan publik jadi salah satu interest aku," ucap Tasya.
Meski merasa sudah mantap dengan studi pilihannya, Tasya justru bimbang. Alasannya, sang ayah yang merupakan seorang auditor sekaligus dosen akunting di Universitas Indonesia mempunyai harapan yang berbeda.
"Papa kan seorang auditor. Dia bilang, 'Kenapa enggak akunting aja sih S-2-nya?' Sekarang dilema deh," kata Tasya.
Kendati begitu, Tasya mengaku dapat memahami saran kedua orangtuanya. Namun, kata Tasya, mereka tidak pernah memaksakan pilihan itu kepada dirinya. "Orangtua bebas sih," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.